Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lukisan-lukisan Albrecht Dürer itu digambar ulang. Semuanya digambar dengan menggunakan aksara Hanacaraka Jawa. Demikian telaten. Demikian rapi. Demikian terampil. Setelah kita perhatikan kanvas dari jarak dekat, kita baru "ngeh" bahwa semua gambar kastil, orang tua, kesatria, perempuan, kuda, malaikat, dan panorama sungai itu disusun dari huruf Jawa kecil-kecil. Lukisan itu dipasang bersanding dengan sebuah kanvas lain yang semuanya menampilkan syair beraksara Jawa. Cuplikan bait serat Nagarakretagama, Centhini, sampai serat Kalatidha.?
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo