Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Puluhan anak berselonjor di sebuah toko buku terbesar di kota ini. Tentu saja bukan Barnes and Noble, bukan Borders—dua toko buku besar di Amerika Serikat—yang menyediakan satu lantai besar untuk anak-anak. Ini toko buku di Jakarta yang cuma mampu menampilkan buku-buku terjemahan—dengan kualitas terjemahan seadanya—dan sedikit buku impor. Tapi, dengan bau keringat yang masam dan kecerewetan yang menunjukkan kecerdasan, anak-anak itu menunjukkan minat baca yang luar biasa, jauh lebih mengagumkan daripada para orang tua Indonesia yang sudah sangat jelas sangat tak menghargai pentingnya buku untuk pengembangan wawasan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo