Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Rekor Dunia Baru, 20 Ribu Orang Main Angklung KAA  

Museum Rekor Dunia Indonesia menyatakan rekor dunia bermain
angklung terpecahkan di Bandung yang dimainkan 20 ribu orang

23 April 2015 | 17.36 WIB

20.000 orang memainkan lagu We Are The World menggunakan angklung secara massal di Stadion Siliwangi, Bandung, 23 April 2015. Acara ini bagian dari peringatan KAA hasil kerjasama Panitia dengan Saung Angklung Udjo. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
20.000 orang memainkan lagu We Are The World menggunakan angklung secara massal di Stadion Siliwangi, Bandung, 23 April 2015. Acara ini bagian dari peringatan KAA hasil kerjasama Panitia dengan Saung Angklung Udjo. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Museum Rekor Dunia Indonesia menyatakan rekor dunia bermain angklung terpecahkan di Bandung pada acara "Harmony Angklung For The World 20.000 People Playing Angklung", di Stadion Siliwangi Bandung, Kamis.

"Museum Rekor Dunia Indonesia mencatat pergelaran angklung terbanyak oleh warga Bandung ini bukan hanya rekor Indonesia tapi dunia, yakni sebanyak 20 ribu orang. Rekor sebelumnya di Jakarta hanya dimainkan oleh 11 ribu orang," kata Wakil Direktur Museum Rekor Dunia Indonesia, Oscar Semesta Susilo.

Harmony Angklung For The World 20.000 People Playing Angklung merupakan rangkaian acara yang dilaksanakan oleh Kota Bandung dalam rangka Peringatan Ke-60 Tahun Konferensi Asia Afrika. Sejumlah lagu dibawakan pada acara tersebut seperti We Are The World, Halo-Halo Bandung dan Padamu Negeri.

Pemberian rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia tersebut diberikan kepada Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil disaksikan oleh perwakilan Guinness World Records Lucya.

Wali Kota Bandung M Ridwan menyatakan bangga dengan rekor tersebut karena menjadi prestasi tersendiri bagi Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan warganya.

"Penghargaan ini, saya dedikasikan untuk semua yang hadir di Stadion Siliwangi Bandung. Untuk Kota Bandung, untuk Jawa Barat, untuk Indonesia dan untuk semua masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Emil tersebut.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan juga mengaku bangga dengan penghargaan yang diberikan oleh Museum Rekor Indonesia Dunia tersebut.

"Angklung ini temanya kebersamaan, tidak pernah angklung dimainkan sendirian. Oleh karena itu angklung ini sebuah alat musik lambang kebersaman. Kebersamaan itu adalah kebersamaan Asia Afrika," kata Aher.

Menurut dia, sebelumnya rekor dunia angklung yang dicatat oleh Guinness World Records pernah dimainkan di Beijing, Australia dan di Jakarta.

"Tapi itu semua jumlahnya kurang dari 20 ribu. Kalau sekarang katanya lebih dari 20 ribu orang yang memainkan angklungnya," kata dia.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yocta Nurrahman

Yocta Nurrahman

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus