Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO , Makassar: Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Makassar bakal merayakan puncak pekan seni pada 21 Februari 2015. Panitia pun tidak tanggung-tanggung dalam memeriahkan perayaan seni, yang setiap tahun digelar di lapangan sekolah, dengan mengundang grup musik Secondhand Serenade dari Amerika Serikat serta Maliq & D’Essential.
Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) SMAN 1 Makassar Rafli Fawwaz mengatakan, sebelumnya panitia ingin mengundang Iwan Fals untuk menghibur siswa dan undangan. Tapi berdasarkan hasil rapat panitia yang berjumlah 153 orang, pilihan akhirnya jatuh ke pemusik luar negeri, Secondhand Serenade. Karena selain terkenal, grup musik itu juga memiliki aliran musik yang bisa diterima oleh semua kalangan.
“Tahun lalu, panitia mengundang Dewa 19. Setelah dipikir pikir, biaya untuk mendatangkan Iwan Fals dan Dewa 19 hampir sama, sekitar Rp 850 juta. Sementara ada budaya di sekolah, setiap angkatan yang ingin melakukan kegiatan selalu tidak mau kalah dengan angkatan sebelumnya. Jadi kami pilih artis asing yang kami anggap kelasnya lebih tinggi,” kata Rafli.
Menurut Rafli, untuk mendatangkan Secondhand Serenade, siswa tidak menggunakan jasa event organizer agar biayanya lebih murah. “Kami punya organisasi bahasa Inggris. Mereka yang berhubungan langsung dengan Secondhand Serenade. Dengan mencari alamat melalui website dan nomor kontaknya,” kata Rafli.
Amir Pallawa Rukka, alumni SMAN 1 Makassar angkatan 1990, mengatakan pekan seni SMAN 1 rutin dilakukan setiap tahun. Dan setiap tahun penyajiannya berbeda-beda. Pada era tahun 1980 sampai 1990, pekan seni dan olahraga ini diselenggarakan oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Tempatnya di lapangan sekolah atau di Lapangan Karebosi. “Belakangan siswa lebih menekankan pada unsur seninya. Dengan menghabiskan dana yang sangat banyak,” kata Amir.
Kepala Sekolah SMAN 1 Makassar, Sakaruddin, menambahkan sekolah tidak bisa melarang kegiatan siswa, karena kegiatan mereka adalah program kerja dari OSIS. Hanya saja, sekolah selalu mengingatkan agar dalam melakukan kegiatan besar, panitia tidak boleh berutang dan memberatkan siswa lain. “Sekolah juga tidak memberikan anggaran khusus dalam mengundang artis besar. Semua murni dari usaha siswa,” kata Sakaruddin.
MUHAMMAD YUNUS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini