TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo, menyarankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggunakan penyidik khusus, bukan penyidik dari Markas Besar Kepolisian Negara Polri dan Kejaksaan Agung. Hal ini dilakukan agar penyidik tetap netral dan tidak menimbulkan kekisruhan dalam tubuh KPK.
"Dari awal kami meminta KPK mempertimbangkan perekrutan penyidik sendiri, yang lebih netral dalam pemberantasan korupsi," ujar Adnan ketika dihubungi pada Kamis, 15 Maret 2012.
Menurut Adnan, semestinya KPK tidak mengambil penyidik dari Markas Besar Polri dan Kejaksaan Agung. Sebab, menurut dia, dua lembaga ini justru menjadi prioritas dalam upaya pemberantasan korupsi. "Bagaimana kita memberantas korupsi (di dua institusi itu) jika penyidiknya dari mereka," katanya.
Dia mengatakan KPK akan kesulitan jika tetap mengambil penyidik dari institusi lain. Dia mencontohkan, hingga saat ini laporan rekening gendut milik sejumlah perwira kepolisian belum ditindaklanjuti oleh KPK. Hal ini, kata dia, lantaran para penyidik kesulitan membongkar rekening atasan mereka.
Sebelumnya dikabarkan terjadi kekisruhan dalam tubuh KPK. Sejumlah penyidik memprotes pengembalian sejumlah rekan mereka ke institusi masing-masing. Ketua KPK Abraham Samad dikabarkan menuduh para penyidik itu dekat dengan pihak-pihak yang sedang terlibat perkara.
KPK memulangkan lima penyidik--empat ke kepolisian dan seorang ke Kejaksaan Agung. Dua di antaranya, menurut sejumlah sumber, memang dinilai melanggar kode etik. Tapi tiga penyidik yang dipulangkan justru merupakan "tulang punggung" penyidikan satu perkara kakap. Inilah yang membuat rekan-rekan mereka mempertanyakannya ke pemimpin KPK. Sore ini, menurut rencana, pemimpin KPK akan menggelar konferensi pers menanggapi berita perpecahan di lembaga anti-rasuah itu.
NUR ALFIYAH
Berita terkait
Pemeriksaan Angie Terancam 'Mangkrak'
Polisi Diminta Tak Tarik Penyidiknya dari KPK
Kasus Nunun-Angie Picu Kisruh di KPK
Kasus-kasus yang Memunculkan Ketegangan di KPK
Sekongkol Berawal dari Lobi di Luar Senayan
Penyidik KPK Dipulangkan, Mabes Polri Bungkam
Pelukan dengan Nazar, Polisi Ini Dicopot
Penyidik KPK Mogok, Protes Sikap Abraham Samad
Benarkah KPK Kucilkan Posisi Busyro?
Busyro: Banyak Politikus Dasa Muka
Abraham Samad: Busyro Seperti Pemain Sinetron