TEMPO.CO, BOGOR- Tim SAR Rusia mengakui medan evakuasi korban manusia dan reruntuhan pesawat terbang Sukhoi Superjet 100 di punggungan Gunung Salak, Kabupaten Bogor, berat.
Ia menjelaskan, sebelum diberangkatkan antara pihak Rusia dan Indonesia menggelar rapat. Menurut dia, lokasi jatuh pesawat Sukhoi Superjet 100 di lembah berkedalaman 500 meter dari ketinggian tebing 2.066 meter di atas permukaan laut.
Untuk mencapai lembah tersebut, tim harus menyusuri tebing dengan kemiringan 85 derajat. "Di sini tim bergerak seperti spiderman. Mereka harus bergelantungan dengan tali dan akar untuk mencapai dasar lembah yang dalamnya 500 meter," katanya.
Ia mengatakan, tim Rusia berangkat melalui jalur darat. Mereka akan dipandu 10 tim Kopassus TNI-AD dan 10 tim Polri untuk melakukan pendakian. Tim Rusia tergabung dalam Tim Hotel (H) sesuai urutan jumlah tim yang sudah diberangkatkan.
Sebanyak 15 orang tim Rusia diberangkatkan sekitar pukul 15.00 WIB. Namun, kurang dari satu jam dua anggota tim pulang dan kembali ke posko. Kedua orang anggota tim Rusia bernama Alexi (29) dan Alexandra (32).
Mereka mengaku membawa beban cukup berat sehingga tidak sanggup melanjutkan perjalanan.
Kedua anggota itu membawa beban cukup berat, satu orang membawa alat komunikasi yang beratnya kurang lebih 45 kilogram. Tidak lama setelah kembali ke posko, keduanya dijemput perwakilan tim yang ada di posko dekat helipad.
Evakuasi Jenazah Pilot Sukhoi Memakan Waktu 3 Jam
Badan Pesawat Sukhoi Ditemukan
Ada Tiga Mayat Dekat Bodi Pesawat Sukhoi
Tim Rusia Dilarang Terbangkan Helikopter ke Lokasi
Ada Kantong Jenazah Berisi Barang Korban Sukhoi
Basarnas Menduga Kotak Hitam Ada di Ekor Pesawat
Chappy Hakim: Sulit Percaya Sukhoi Rusia Jatuh
Keluarga Korban Sukhoi Tinggalkan Halim
Tragedi Sukhoi, Chappy Hakim: Titanic Saja Terjadi