CEO Bakrie Global Anindya N. Bakrie enggan menyebut berapa persentase kepemilikan saham Bakrie di Path. "Berapanya tidak bisa disebut, yang jelas Kami hanya minoritas," katanya di Jakarta, Senin, 3 Februari 2014. (Baca juga: Kata Golkar Soal Bakrie Beli Path di Tahun Politik)
Anin--sapaan akrab Anindya--menyatakan sumber pendanaan investasi di Path berasal dari kas internal. "Path itu investasi dari Bakrie Grup global, bukan VIVA atau lain-lain. Itu private equity, dananya dapat dari dana internal," ujarnya.
Dia membantah bila pembelian Path beraroma politik terkait majunya Aburizal Bakrie, ayah Anin, sebagai calon presiden dari Partai Golkar. "Tidak, tidak ke arah sana. Kami hanya ingin bagaimana bisnis kami terintegrasi, bukan tidak mungkin nanti, misalnya, Pesbukers (acara di ANTV) juga ada acaranya Pathpat Gulipat," katanya. (Baca juga: Investasi Path, Harga Saham Viva Naik)
Seperti diketahui, Bakrie Global Group membeli sebagian saham jejaring sosial asal Amerika Serikat, Path, dalam bentuk penanaman modal investasi US$ 25 juta atau sekitar Rp 300 miliar.
Selain Bakrie Global Group, sebelumnya juga terdapat beberapa investor berpartisipasi dalam pendanaan Path. Mereka adalah Greylock Partners, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners, dan First Round Capital. Pendanaan baru ini menambah total investasi di Path US$ 65 juta atau Rp 790,4 miliar.
Dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, CEO dan pendiri Path, Dave Morin, membantah kemungkinan bila Path akan dijadikan alat kampanye Aburizal Bakrie pada Pemilu 2014. Menurut dia, saham yang dimiliki Bakrie di jejaring sosial itu hanya minoritas. "Bakrie Global tidak memiliki Path. Kami tetap perusahaan swasta Amerika yang independen," kata Morin. (Lihat juga: Bakrie Beli Path Prospek Lebih Bagus dari Facebook)
Dia pun menyatakan Path sangat serius melindungi privasi dan keamanan informasi penggunanya. Dengan komitmen itu, Path tidak akan memberi akses akan informasi pribadi pengguna Path kepada partner bisnisnya atau pihak ketiga. "Kami berkomitmen untuk menjaga informasi dan momen pribadi seluruh akun Path. Penyebaran informasi harus seizin penggunanya," ujarnya.
Analis dari Trust Securities, Reza Priyambada, sebelumnya mengatakan pelaku pasar saat ini masih bertanya-tanya ihwal sumber dana Bakrie Global Group dalam melakukan investasi membeli saham Path. Menurut dia, pelaku pasar mempertanyakan hal itu lantaran Bakrie hingga saat ini masih dililit utang. "Itu yang jadi masalah. Apakah mereka dapat uang dari pinjaman bank, tukar guling, atau sebenarnya mereka punya uang kes," kata Reza. (Berita terkait: Sumber Dana Bakrie untuk Investasi Path Dipertanyakan)
Menurut dia, jika Bakrie punya uang tunai untuk investasi tersebut, seharusnya lebih baik untuk menyelesaikan utang-utangnya terlebih dahulu. Namun Reza mengakui langkah Bakrie tersebut cukup memberikan dampak positif terhadap perusahaan Bakrie.
ANANDA PUTRI
Terpopuler :
21 Kereta Baru, KAI Incar Pendapatan Rp 5,2 T
Stasiun Jebres akan Jadi Stasiun Angkutan Barang
Merpati Tak Terbang Sampai 5 Februari 2014
Menpera Sebut Proyek 1.000 Tower Gagal karena Foke
Pengakuan Menteri Suswono Soal Beras Impor