Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Yahoo! mungkin sedang menghadapi masalah finansial. Tapi kondisi yang ada tidak serta-merta membuat Yahoo! putus asa dengan meninggalkan atau melepaskan bisnis inti dan asetnya.
Meski menghadapi tekanan besar dari para investornya karena masalah pajak, Yahoo! memutuskan tidak memberi kemungkinan melepas sahamnya di situs Alibaba. Beberapa waktu belakangan, beredar isu bahwa Yahoo! akan melepaskan sahamnya di Alibaba yang kini diketahui bernilai US$ 30 miliar atau sekitar Rp 405 triliun.
Yahoo! memilih berfokus pada penciptaan perusahaan baru yang akan menahan kondisi ini beserta melindungi aset yang ada, seperti dilansir Slashgear.com, Kamis, 10 Desember 2015.
Penjualan aset Alibaba yang dimiliki Yahoo! seharusnya menjadi senjata terbesar yang bisa digunakan CEO Yahoo! Marissa Mayer untuk menjaga perusahaan. Namun IRS menolak permohonan tersebut untuk membuat transaksi bebas pajak.
Jika dilakukan, Yahoo! kemungkinan akan ditagih pajaknya sebesar US$ 13,3 miliar atau sekitar Rp 179,5 triliun. Angka ini diyakini akan menakuti para pemegang saham.
Sejalan dengan saham Alibaba, perusahaan baru juga akan memegang 35 persen saham Yahoo! di Yahoo! Jepang serta bisnis Internet-nya. Ironisnya, Dewan Direksi Yahoo! malah memutuskan menjual bisnis pencarian dan bisnis tampilan iklan.
Keputusan ini dianggap akan makin mempersulit keadaan. Sebelumnya, Dewan Eksekutif memilih melepas Alibaba sebagai jalan termudah melepaskan diri dari kondisi keuangan yang ada.
Namun keputusan Mayer malah membuat beberapa hal kemungkinan menjadi lebih rumit. Pembentukan perusahaan baru dianggap akan lebih merepotkan karena dibutuhkan keputusan bersama dari banyak pihak.
SLASHGEAR | MAYA NAWANGWULAN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini