Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. enggan buru-buru mengeksekusi rencana anorganik perusahaan yakni mengakuisisi bank dengan modal inti di bawah Rp1 triliun. Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan rencana akuisisi bank kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1 memang telah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun ini.
Kendati demikian, ujar Jahja, proses akuisisi umumnya berlangsung dalam jangka waktu cukup lama. Di antaranya, lanjut Jahja, pengalaman perusahaan mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank yang dikonversi menjadi PT Bank BCA Syariah memakan waktu hingga 2 tahun. Selain itu, menurutnya, akuisisi perusahaan asuransi sejak dimasukkan ke RBB BCA hingga terealisasi pun terhitung cukup lama.
“Kami tidak mau terlalu buru-buru, jadi kami lihat situasi juga,” jelas Jahja di Jakarta, pekan lalu.
Sebelumnya Jahja mengatakan BCA telah menganggarkan dana Rp 1,5 triliun untuk mengembangkan anak usaha, termasuk akuisisi bank. Namun, menurut dia, besaran dana yang dianggarkan untuk akuisisi bank belum ditentukan.
Adapun, kata Jahja, emiten berkode saham BBCA tersebut tengah mengincar bank yang memiliki fokus bisnis di sektor perdagangan. BCA juga membidik bank dengan valuasi rendah untuk meningkatkan valuasi bank tersebut.
Sementara itu, dari situs resmi perusahaan, hingga kini BBCA telah memiliki 6 anak usaha, yakni PT BCA Finance, BCA Finance Limited, BCA Syariah, PT BCA Sekuritas, PT Asuransi Umum BCA, PT Asuransi Jiwa BCA.
BISNIS.COM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini