Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Dampak Virus Corona, Aturan Impor Bahan Baku Dilonggarkan

Pemerintah akan melonggarkan aturan impor bahan baku untuk menghadapi dampak virus corona.

3 Maret 2020 | 14.48 WIB

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berbincang dengan penjual sayur saat inspeksi mendadak (sidak) dan operasi pasar di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 31 Januari 2020. Sidak tersebut bertujuan meninjau harga serta ketersediaan kebutuhan pokok di pasar. ANTARA/ZABUR KARURU
Perbesar
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berbincang dengan penjual sayur saat inspeksi mendadak (sidak) dan operasi pasar di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 31 Januari 2020. Sidak tersebut bertujuan meninjau harga serta ketersediaan kebutuhan pokok di pasar. ANTARA/ZABUR KARURU

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tempo.Co, Jakarta - Pemerintah akan melonggarkan aturan impor bahan baku bagi sejumlah perusahaan untuk menjamin ketersediaan bahan pangan dan menekan dampak virus corona terhadap ekonomi domestik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Supaya bahan pangan tetap masuk, akan kami melonggarkan terutama bahan baku industri. Sesuai arahan presiden, kecuali yang hewan hidup itu ya," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa, 3 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa ada sekitar 500 perusahaan yang kemungkinan akan diberi kelonggaran untuk impor bahan baku.

"Importir bereputasi tinggi sekitar 500 perusahaan itu atau 40 persen dari impor Indonesia. Itu dibebaskan untuk melakukan pengadaan bahan baku agar mereka tidak terhalang perizinan dan lain-lain," ujar Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Senin, 3 Maret 2020.

Pemerintah mencatat, penyebaran virus corona telah membuat produksi di Cina merosot. Padahal, beberapa industri di Indonesia sangat bergantung dengan bahan baku dari China. Sejumlah industri yang dimaksud, antara lain tekstil, plastik, dan bahan kimia.

"Kami lihat bahan baku dari sisi plastik, tekstil, alas kaki kemudian baja, dan bahan kimia itu pengaruh dari Cina sangat besar. Ini bahkan 20 persen sampai 30 persen, bahkan untuk industri tertentu bisa 50 persen bahan baku dari China," jelas Sri Mulyani.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan purchasing managers index (PMI) Cina turun menjadi 35,7 pada Februari 2020. Ini artinya, industri di Cina hampir tidak berproduksi.

Untuk itu, pemerintah sedang berupaya mencari alternatif negara lain yang bisa menjadi sumber bahan baku untuk perusahaan di Indonesia. Ia menambahkan pengalihan nilai impor dari China untuk sektor baja sekitar US$1 miliar. Sementara, sektor elektronik bisa lebih dari US$ 2 miliar. "Nilai impornya macam-macam, tergantung sektornya," ujar Airlangga.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus