Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyetujui penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) alias Indonesia Financial Group (IFG). Nilai PMN ini mencapai Rp 20 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Akan digunakan dalam rangka penguatan struktur modal IFG Life (PT Asuransi Jiwa IFG)," kata Sekretaris Perusahaan IFG Beko Setiawan dalam keterangan kepada Tempo, Minggu, 10 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, rencananya penyaluran modal Rp 20 T untuk IFG memang telah disiapkan dalam APBN 2021. Baru pada 6 Oktober kemarin, rencana tersebut memperoleh kepastian.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 102 Tahun 2021. "Selanjutnya diteruskan seluruhnya menjadi penambahan penyertaan modal BPUI ke dalam modal saham PT Asuransi Jiwa IFG," demikian bunyi pasal 2 ayat 2 di PP tersebut.
Beko menyebut saat ini ada tiga pilar bisnis yang disiapkan oleh IFG Life. PMN Rp 20 triliun pun akan digunakan untuk mendukung ketiga pilar bisnis tersebut.
Pertama, pengelolaan portofolio pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah direstrukturisasi. Saat ini, IFG Life memang bertugas mengelola polis ex Jiwasraya yang telah dialihkan ke mereka.
Per 31 Mei 2021, hasil restrukturisasi polis Jiwasraya telah disetujui oleh 97,6 persen dari total 2.152 pemegang polis korporasi. Sementara, jumlah pemegang polis retail yang menyetujui restrukturisasi mencapai 99,8 persen dari total 160.809 polis.
Kemudian, 96,5 persen pemegang polis bancassurance setuju restrukturisasi dari total 17.459 polis. Meski demikian, sisa pemegang polis masih menolak tawaran restrukturisasi yang diajukan sampai hari ini.
Berikut, PMN ini juga bakal digunakan untuk pengembangan bisnis baru IFG Life yang berbasis jiwa dan kesehatan. Pengembangan dilakukan dengan optimalisasi captive market, saluran distribusi penjualan dan memanfaatkan ekosistem holding dan BUMN, serta pengembangan anorganik asuransi kesehatan.
Terakhir, kucuran modal ini akan digunakan untuk membantu pengembangan dan pengelolaan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Mmenurut Beko, IFG sebagai holding akan terus mengawal dan memastikan seluruh pendukung operasional IFG Life berjalan dengan baik. "Sehingga IFG Life dapat menjadi perusahaan asuransi yang kuat, profitable, dan berkelanjutan," kata dia.