Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Evaluasi Mudik Lebaran: Menteri Luhut Sebut Kerja Tim Sangat Baik

Tak hanya jalan tol, area peristirahatan juga sebagai tempat yang memiliki nilai komersial.

4 Juli 2017 | 23.01 WIB

Kendaraan berjalan pelan saat melintas di jalur Pantura, Tegal, 1 Juli 2017. Meningkatnya volume kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta pada puncak arus balik H+6, menyebabkan kemacetan panjang di jalur Pantura. ANTARA/Oky Lukmansyah
Perbesar
Kendaraan berjalan pelan saat melintas di jalur Pantura, Tegal, 1 Juli 2017. Meningkatnya volume kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta pada puncak arus balik H+6, menyebabkan kemacetan panjang di jalur Pantura. ANTARA/Oky Lukmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menilai kerja tim antar kementerian dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2017 sangat baik. Hal itu yang menyebabkan mudik tahun ini dapat terselenggara dengan lancar.

Baca: Evaluasi Mudik 2017, Menhub Beri Catatan untuk Bus ...

"Bagus ya, saya kira team work bagus, antara Pak Kapolri, Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, dan Pertamina. Ini luar biasa, sepanjang yang saya ingat," ujar Luhut dalam acara Halal Bihalal Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Juli 2017.

Keberhasilan yang dicapai, kata Luhut, salah satunya adalah turunnya angka kecelakaan hingga 15 persen. Selain itu, kemacetan yang terjadi selama masa mudik juga dinilai tidak separah tahun sebelumnya. "Saya kira ini sangat baik," ujarnya.

Untuk tahun depan, Luhut berujar pemerintah akan menambah armada Kapal RoRo dalam membantu mudik Lebaran. "Kita melihat RoRo ini berpengaruh dalam mudik," ujarnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyoroti area peristirahatan sebagai hal yang perlu ditingkatkan ke depannya. " Kalau menurut hemat saya, besaran rest area tidak berbanding lurus dengan jalan. Seharusnya makin panjang jalan akan makin dibutuhkan, karena letih kan orang," katanya.

Menurut Budi, tak hanya jalan tol, area peristirahatan juga sebagai tempat yang memiliki nilai komersial. "Kalo daerahnya komersial kan bisa jadi income untuk pengelola jalan tol. Panjang kan nih, Jakarta-Semarang-Solo-Surabaya," ujarnya.

Budi  akan mengusulkan area peristirahatan tematik berdasarkan daerah yang dilalui. Dengan begitu nantinya jalan tol dan rest area dapat memeroleh nilai tambah yang dapat membiayai fasilitas dari area peristirahatan itu. "Supaya bisa bagus, kapasitasnya lebih besar, jalan masuk keluar juga lebih besar," ucapnya.

Tak hanya itu, pengemudi juga bakal dimanjakan dengan fasilitas rest area itu. Pasalnya, dengan gagasan tematik itu para pelanggan jalan tol itu dapat memperoleh barang-barang khas dari daerah yang dilewatinya tanpa harus ke luar jalan tol terlebih dahulu.

Baca: H+2 Lebaran, Kemenhub Monitor Kepadatan di ...
.
"Jadi orang yang dari Jakarta ke Semarang, dia mau oleh-oleh Brebes, enggak usah ke Brebes. Dia bisa beli di sana. Dia juga bisa beli batik di sana, enggak usah ke dalam kota," kata Budi

CAESAR AKBAR|SETIAWAN ADIWIJAYA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiawan

Setiawan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus