Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global jadi 2,7 Persen pada 2023

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 jadi 2,7 persen dari sebelumnya yang diprediksi sebesar 2,9 persen pada Juli lalu.

12 Oktober 2022 | 10.22 WIB

Logo IMF. wikipedia.org
Perbesar
Logo IMF. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi atau outlook pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 menjadi 2,7 persen dari sebelumnya yang diprediksi sebesar 2,9 persen pada Juli lalu. Sebelumnya, IMF pada Januari 2022 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 3,8 persen. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) 2022, IMF pun memperingatkan tentang memburuknya prospek ekonomi global serta lonjakan inflasi dalam beberapa dekade dapat memperparah kondisi ekonomi dunia. Perekonomian dunia sebelumnya sudah terpukul akibat perang Rusia dengan Ukraina dan perlambatan Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"IMF melihat kemungkinan 25 persen dari ekonomi global akan akan melambat menjadi kurang dari 2 persen pada tahun depan," tulis IMF seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu, 12 Oktober 2022.

Lembaga internasional itu juga membeberkan besarnya risiko salah perhitungan kebijakan karena pertumbuhan tetap rapuh dan pasar tak kunjung menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi. Sekitar sepertiga dari risiko ekonomi global, seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Cina diprediksi akan terkontraksi tahun depan.

Lebih jauh, IMF menyebutkan dampak pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan The Federal Reserve (The Fed) telah terasa secara global. Hal ini terlihat dari penguatan nilai tukar dolar AS yang terus menekan mata uang di pasar negara berkembang dan semakin menambah tekanan inflasi serta utang.

Walau tak menghitung perlambatan 2020 akibat pandemi Covid-19, IMF memprediksi kinerja tahun depan akan menjadi yang terlemah sejak 2009 atau setelah krisis keuangan global.

"Kondisi yang terburuk belum datang, dan bagi banyak orang 2023 akan terasa seperti resesi. Saat awan badai berkumpul, pembuat kebijakan harus tetap memegang kendali,” ujar kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas.

Adapun peringatan soal suramnya kondisi ekonomi global pada 2023 diungkapkan petinggi lembaga tersebut dalam agenda IMF Annual Meetings 2022 di Washington DC, Amerika Serikat.

Saat berpidato di depan menteri keuangan dan bank sentral G20, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva memperingatkan bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi di AS, ekonomi terbesar di dunia 'mulai menggigit' konsumen. Dia memprediksi perekonomian dunia akan mengalami kerugian hingga US$ 4 triliun hingga 2026.

Pada saat yang sama, menurut Georgieva, pembuat kebijakan tidak dapat membiarkan inflasi menjadi 'kereta pelarian'. "

Jika Anda tidak melakukan (kebijakan)cukup, kami dalam masalah," kata Georgieva pada acara virtual yang memulai pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia, Senin, 10 Oktober 2022. Sedangkan Presiden Bank Dunia David Malpass menandai bahaya nyata dari resesi global yang akan terjadi pada 2023.

BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus