Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Jokowi Prediksi Perang Israel-Palestina Tak Berakhir dalam Waktu Dekat

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengungkap bahwa perang antara Israel dan Palestina tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

29 November 2023 | 22.02 WIB

Tangkapan layar Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di acara R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta, Senin (27/11/2023). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga
material-symbols:fullscreenPerbesar
Tangkapan layar Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di acara R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta, Senin (27/11/2023). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengungkap bahwa perang antara Israel dan Palestina tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Informasi tersebut ia simpulkan setelah mengikuti KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya datang ke Arab Saudi dua kali, dua kali dalam dua minggu. Saya ingin mendengar perang di Gaza ini seperti apa, konflik Israel Palestina ini sampai kapan, karena yang hadir saat ini 57 negara. Saya dalam hati menyimpulkan bahwa memang perangnya tidak mungkin disetop dalam waktu dekat," ujar Jokowi pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) secara daring pada Rabu, 29 November 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu, Jokowi menyebut, semua pihak harus bersama-sama mengantisipasi dampak dari perang Israel dan Palestina. Antisipasi ini perlu dilakukan karena perang sangat berdampak terhadap banyak aspek. "Oleh karena itu, dampak dari perang yang ada harus sama-sama kita antisipasi. Karena kalau yang sudah namanya perang, ini ganggunya kemana-mana," kata Jokowi. 

Ia mengatakan dampak perang tersebut mengganggu rantai pasok global, lonjakan harga pangan, lonjakan harga energi, dan berbagai sektor lain. "Kemudian juga dampak perubahan iklim, dulu kita selalu bicara perubahan iklim, tapi belum kelihatan apa sih. Tapi sekarang betul-betul kita rasakan dan dampaknya kemana-mana," kata Jokowi. 

Salah satu dampak yang dirasakan, kata dia, yaitu pemanasan global. Produksi pangan yang menurun akibat banyak negara membatasi ekspor juga sangat terasa dampaknya. "Dulu yang namanya impor beras semua negara menawarkan saya punya stok, saya punya stok, sekarang 22 negara stop ekspor dan membatasi ekspor pangan," ucap mantan Wali Kota Solo ini. 

Meski demikian, Jokowi menyebut pihaknya tetap bersyukur karena ekonomi Indonesia masih tumbuh dan stabil. "Pertumbuhan ekonomi tahu semuanya, tadi sudah disampaikan Gubernur BI tumbuh di kisaran 5 persen. Ini kalau kita bicara dengan kepala negara lain dengan presiden perdana menteri lain kita bangga banget lho dengan pertumbuhan ekonomi yang masih di kisaran 5 persen," kata dia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus