Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur di sejumlah destinasi pariwisata nasional di Jawa Tengah untuk mendukung pemulihan ekonomi setelah terhantam pandemi corona. Dua di antaranya difokuskan di kawasan Candi Borobudur, Magelang, dan Karimun Jawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Djoko Hartoyo menjelaskan, di Karimun Jawa, pemerintah berencana menyiapkan angkutan umum berupa bus yang melayani trayek Bandara Dewandari dan Pelabuhan Legon Bajak, pusat Kota Karimun. Angkutan ini diharapkan memudahkan wisatawan menjangkau spot-spot wisata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Karena jarak dari bandara ke pusat kota cukup jauh, mencapai 22 kilometer, dan tidak ada transportasi umum. Kami sedang mengusulkan pengadaan armada bus," kata Djoko, Jumat, 26 Juni 2020.
Sementara itu di Magelang, pemerintah berencana mengembangkan 20 desa yang berlokasi di sekitar kawasan Candi Borobudur untuk menjadi desa wisata. Rencana itu pun telah diakomodasi dalam Integrated Tourism Master Plan (ITMP) yang telah rampung disusun dan sedang dipersiapkan cancangan peraturan presidennya.
Djoko berharap, dengan rencana pengembangan itu, pembangunan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum lainnya dapat segera direalisasikan. Sehingga, kata dia, konektivitas antar-spot terhubung. Dengan kemudahan itu, manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan di wilayah yang lebih luas, dapat mengurangi kemacetan di tujuan-tujuan utama pariwisata, hingga meningkatkan jangkauan penawaran produk pariwisata.
Adapun seusai pandemi, pemerintah memperkirakan tren pariwisata outdoor atau wisata alam akan menjadi tujuan paling populer. "Tempat wisata outdoor dan wisata alam diperkirakan akan segera booming setelah pandemi corona berakhir. Kebetulan dua kabupaten ini, Magelang dan Karimun Jawa, wisata alamnya bagus," kata Djoko.
Untuk mempersiapkan reaktivasi pariwisata, Djoko mengatakan industri pariwisata nasional harus memastikan protokol kesehatan di destinasi-destinasi wisata diterapkan secara ketat. Para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pun disebut perlu mengubah pendekatan dan strategi pemasaran untuk menarik wisatawan, namun tetap dengan cara aman.
Strategi promosi yang dimaksud ialah menjual tiket secara online hingga meningkatkan infrastruktur digital dan menguatkan sumber daya manusia. Sejalan dengan pemulihan pariwisata, Djoko mengatakan pemerintah berencana memperluas stimulus konsumsi untuk kelas menengah ke atas.
Stimulus tersebut akan dikucurkan dalam bentuk bantuan langsung bagi para pekerja pariwisata yang terdampak. Kemudian, stimulus diskon tiket pesawat ke destinasi wisata dan insentif pajak hotel atau restoran. Total anggaran yang disiapkan pada tahap pertama sebesar Rp 3,8 triliun.
Dukungen ke sektor pariwisata juga akan diwujudkan dalam bentuk penyediaan dengan voucher makanan secara online dengan alokasi anggaran hingga Rp 25 triliun. "Perluasan ini dilakukan paling lambat pada kuartal III 2020 setelah ekonomi pulih dari pandemi," ucapnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA