Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pemerintah Tawarkan SBN Ritel ke Investor Milenial

Pemerintah akan menawarkan surat berharga negara (SBN) kepada investor individu secara online atau e-SBN dalam bentuk Saving Bond Ritel seri SBR003.

11 Mei 2018 | 16.20 WIB

Pasar Obligasi Indonesia Tumbuh Tercepat di Asia
Perbesar
Pasar Obligasi Indonesia Tumbuh Tercepat di Asia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, JAKARTA - Pemerintah akan menawarkan surat berharga negara (SBN) kepada investor individu secara online atau e-SBN dalam bentuk Saving Bond Ritel seri SBR003. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Lucky Alfirman mengatakan mengatakan pemesanan paling rendah diturunkan dari sebelumnya Rp 5 juta menjadi Rp 1 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Pembeli SBR kebanyakan orang di atas 40 tahun. Kami ingin memperluas investor base kita dengan menargetkan generasi milenial," tutur dia saat konferensi pers di Gedung Juanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 11 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investor akan mulai bisa melakukan pemesanan mulai pekan depan, 14-25 Mei 2018. Sementara masa penetapan akan dilakukan pada 28 Mei 2018. Jika sebelumnya maksimum pemesanan SBR002 sebesar Rp 5 miliar, kali ini pada SBR003 diturunkan menjadi Rp 3 miliar.

"Karena kami ingin menangkap investor yang sifatnya individu tadi," tutur dia.

Pada masa pemesanan, investor dapat melakukan pendaftaran untuk mendapat Single Investor Identification (SID). Pembayaran, kata Lucky, dapat dilakukan melalui bank, e-banking, maupun ATM. 

SBR003, lanjut Lucky, akan berbentuk obligasi tanpa warkat, di mana investor tidak dapat memperdagangkannya. Selain itu, obligasi ini tidak dapat dilikuidasi atau dicairkan sebelum jatuh tempo pada tanggal 20 Mei 2020, kecuali pada masa early redemption.

Lucky menyebut, kupon SBR003 dipatok berdasarkan suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 6,8 persen ditambah spread atau reset kupon per kuartal sebesar 22 basis points (bps). Besaran itu berlaku untuk tiga bulan pertama sebagai tingkat kupon minimal (floor) dan tidak akan berubah sampai dengan jatuh tempo.

Dalam menggaet investor milenial, pemerintah pun bermitra dalam hal distribusi dengan beberapa perusahan, seperti Bank Mandiri, BCA, BNI, Permata Bank, Bank BRI, Trimegah, Bareksa, Star Mercato Capitale, serta Investree. Sosialisasi pun telah dilakukan di 10 kota besar, yaitu Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Pontianak, Manado, dan Makassar sejak 4-16 Mei mendatang.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus