Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

PT Pos Indonesia Akan Bangun Apartemen, Incar Generasi Milenial

Anak perusahaan PT Pos Indonesia akan membangun co-living space dan co-working space dengan menyasar generasi milenial.

4 Februari 2018 | 12.05 WIB

Tempat yang diduga sebagai lokasi kecelakaan kerja di proyek Apartemen Pakubuwono Spring, Jakarta Selatan yang menewaskan tiga orang pekerja. Rabu, 27 Desember 2017. Tempo/Caesar Akbar
Perbesar
Tempat yang diduga sebagai lokasi kecelakaan kerja di proyek Apartemen Pakubuwono Spring, Jakarta Selatan yang menewaskan tiga orang pekerja. Rabu, 27 Desember 2017. Tempo/Caesar Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pos Properti Indonesia, anak perusahaan PT Pos Indonesia, berencana mengembangkan kantor layanan pos menjadi ruang tempat tinggal serta bekerja atau co-living space di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Direktur Utama PT Pos Properti Indonesia Handriani Tjatur Setijowati, di Jakarta, Sabtu, 3 Februari 2018, mengatakan saat ini perusahaan tengah menguji coba pengembangan co-living space di atas lahan milik Pos Indonesia seluas 500-600 meter persegi, yakni di area komersial yang dekat dengan lokasi kampus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Co-living ini rencananya lebih besar dan tinggi bangunannya seperti apartemen, tapi satu kamar bisa diisi beberapa orang, ada pantry, kamar mandi, ruang belajar bersama," kata Handriani.

Ia menjelaskan, bisnis pengembangan aset Kantor Pos Indonesia menjadi co-living serta ruang kolaborasi co-working space ini dilakukan untuk menyasar generasi milenial. Co-living space ini bisa dimanfaatkan bukan hanya mahasiswa, melainkan juga pekerja yang jauh dari lokasi tempat tinggalnya.

Adapun biaya investasi yang dikeluarkan Pos Properti Indonesia untuk mengembangkan co-living dan co-working space berkisar Rp 10 miliar sampai Rp 15 miliar.

"Investasinya kecil, tidak sampai Rp 25 miliar untuk satu lokasi karena kami juga akan menawarkan kepada para investor dan developer yang membangun. Kami hanya investasi di tanah saja, lalu nanti skemanya bagi hasil," kata Handriani.

Meski dikembangkan menjadi ruang kolaborasi dan tempat tinggal bersama, kantor layanan PT Pos tetap dipertahankan. Selain untuk memfasilitasi konsumen mengirim barang dan melakukan pembayaran, kantor tersebut menjadi ikon perusahaan.

Pos Properti Indonesia sejak tahun lalu proaktif menawarkan ke sejumlah investor pengembangan aset PT Pos Indonesia. Apalagi perseroan memiliki jaringan 4.700 kantor secara keseluruhan di Indonesia.

Pos Properti mulai menyusun rencana pengembangan aset, terutama di atas lahan 1.000 meter persegi untuk ditawarkan kepada investor, baik dalam bentuk ruang kolaborasi, co-living space, maupun hotel.

"Pertumbuhan kami memang didorong signifikan dari tahun lalu. Tahun ini tuntutannya 40 persen untuk pertumbuhan omzet. Utilisasi aset juga masih kecil, terutama di kota-kota besar, baru sekitar 5 persen," ujar Handriani.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus