Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Tidur Singkat Kondisi Short Sleeper, Apa Penyebab dan Kiat Mencegahnya?

Kondisi short sleeper berbeda dengan orang yang tidak cukup tidur karena tuntutan pekerjaan

24 Januari 2023 | 21.34 WIB

Ilustrasi wanita santai di tempat tidur. Freepik.com/Wayhomestudio
Perbesar
Ilustrasi wanita santai di tempat tidur. Freepik.com/Wayhomestudio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Otak dan tubuh membutuhkan tidur yang cukup agar berfungsi dengan baik. Beberapa orang cenderung tidur enam jam atau kurang permalam, tapi merasa segar bangun. Kondisi itu disebut short sleeper. Padahal idealnya waktu tidur orang dewasa tidak kurang dari tujuh hingga delapan jam permalam, dikutip dari Sleep Foundation.

Penyebab short sleeper

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Mengutip Healthline, variasi genetik memungkinkan orang menjadi short sleeper secara alami dan menganggap baik-baik saja jika tidur sebentar. Kondisi short sleeper berbeda dengan orang yang kurang tidur karena tuntutan pekerjaan. Mereka yang memiliki kondisi medis yang mengganggu tidur.

Orang yang tidur singkat alami berbeda dengan yang kurang dari enam jam karena suatu kondisi, misalnya insomnia. Orang yang mengalami kurang tidur akan kelelahan saat beraktivitas. Sedangkan, orang yang mengalami short sleeper secara alami cenderung tidak merasa mengantuk atau lelah sepanjang hari.

Gejala short sleeper

1. Secara rutin tidur antara empat hingga enam jam setiap malam.

2. Tidur kurang dari enam jam, bahkan ketika ada lebih banyak waktu yang tersedia untuk tidur.

3. Tidur kurang dari enam jam tanpa menyetel alarm atau membatasi waktu tidur.

4. Bangun segar meskipun durasi tidur pendek.

5. Merasa waspada pada siang hari tanpa rasa kantuk yang berlebihan.

6. Mengalami sedikit kesulitan tidur pada waktu seharusnya atau tetap tertidur sepanjang malam.

Kiat mencegah short sleeper

1. Mengikuti jadwal tidur reguler

Memiliki waktu tidur dan bangun yang konsisten mempengaruhi kualitas tidur. Mulai merancang jadwal tidur berdasarkan durasi yang dibutuhkan.

2. Terkena cahaya pagi

Paparan sinar matahari pagi secara teratur saat pagi membantu membentuk ritme sirkadian yang sehat. Itu mendukung tidur yang lebih baik dan kesehatan secara keseluruhan.

3. Cegah gangguan saat malam

Orang yang tidur singkat bisa saja mengalami kesulitan tidur nyenyak jika tiba-tiba terbangun yang tidak diinginkan. Merancang pengaturan kamar tidur yang nyaman, termasuk mengurangi cahaya dan suara yang mengganggu akan membantu tidur lebih nyaman.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus