Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal, mengatakan patroli jalan kaki sudah mulai dilakukan untuk mengurangi kejahatan yang dilakukan di tempat-tempat sepi. Tindakan ini adalah respons dari kasus pemerkosaan yang menimpa seorang karyawati di jembatan penyeberangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 21 November 2015.
"Mulai kemarin, kami sudah berkoordinasi dengan pihak polres tiap wilayah untuk melakukan patroli jalan kaki," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 25 November 2015. Adapun lokasi yang akan dijaga adalah daerah-daerah rawan kejahatan, khususnya jembatan penyeberangan yang sepi dilalui orang. "Ada dua orang tiap regu yang akan berpatroli menyisir area-area yang dianggap rawan," kata Iqbal.
Patroli ini akan dilakukan di semua jembatan penyeberangan yang ada di Jakarta. Menurut Iqbal, tingkat kerawanan tiap jembatan memang tidak sama. Banyak jembatan ramai dilalui orang dan tergolong aman. "Ada beberapa yang sangat rawan, tapi kerawanan ini kita samakan saja dan semuanya rawan, tapi pada waktu tertentu saja," ujar Iqbal.
Karena itu, ia mengatakan, patroli akan lebih diintensifkan pada jam rawan, seperti malam hari. Tindakan ini diambil setelah terjadi pemerkosaan terhadap RJ, 23 tahun, seorang karyawati di jembatan penyeberangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, oleh orang tak dikenal. Selain diperkosa, ia juga dicekik dan uang serta ponselnya digondol pelaku.
Perbuatan keji itu dilakukan pada jam 16.30 WIB, Sabtu lalu, saat jam-jam sibuk menjelang akhir pekan. Tidak adanya kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) dan sepinya jembatan penyeberangan saat kejadian membuat polisi cukup kesulitan mencari pelaku.
EGI ADYATAMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini