Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

IM57+ Institute Sebut Visi Perbaikan KPK Wajib Dibahas dalam Proses Penyaringan Capim

Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha,mengatakan visi perbaikan KPK menjadi suatu kewajiban yang perlu dibahas dalam penyaringan Capim KPK.

31 Juli 2024 | 11.56 WIB

(Dari kanan) Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha dan mantan penyidik KPK Novel Baswedan usai mengajukan uji materiil terhadap UU KPK di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat pada Selasa, 28 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Perbesar
(Dari kanan) Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha dan mantan penyidik KPK Novel Baswedan usai mengajukan uji materiil terhadap UU KPK di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat pada Selasa, 28 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha, mengatakan visi perbaikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi suatu kewajiban yang perlu dibahas dalam proses penyaringan calon pimpinan atau Capim KPK periode 2024-2029. "Visi perbaikan KPK menjadi isu utama yang dibahas, bukan malah menanyakan pengetahuan teknis atas penyidikan dan penuntutan," kata Praswad Nugraha dalam keterangan tertulis pada Rabu, 31 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dia berkata pimpinan KPK berada di level kebijakan dan perlawanan terhadap segala intervensi kekuasaan yang mengancam pemberantasan korupsi. Menurut dia, perlu untuk diketahui bahwa di KPK sudah lengkap segala kapasitas dan staf dalam proses penanganan perkara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini yang dibutuhkan KPK adalah integritas dan keberanian pimpinan dalam mengembalikan indepedensi KPK. "Semua rangkaian tes harus berfokus pada hal tersebut," ujarnya.

Dia mengatakan IM57+ Institute tidak optimis melihat orang bermasalah, seperti Nurul Ghufron dapat masuk dalam kandidat yang lulus administrasi. Padahal, apabila melihat sepak terjangnya sudah jelas merupakan pimpinan bermasalah.

Untuk itu, kata dia, fokus ini harus jadi prioritas panitia seleksi atau pansel KPK untuk mengembalikan kepercayaan publik. Pimpinan KPK terpilih harus sosok yang bersih rekam jejaknya dan independen secara paripurna dari intervensi agar KPK tidak menjadi proxy war kekuasaan.

Hari ini, ratusan orang yang mendaftar sebagai calon pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menjalani tes tertulis di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Sekretariat Negara, Rabu 31 Juli 2024. Ratusan orang itu sebelumnya sudah dinyatakan lolos tahapan seleksi administrasi.

"Pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi diwajibkan mengikuti seleksi tahap berikutnya yaitu tes tertulis," kata Ketua Pansel KPK Muhammad Yusuf Ateh di gedung Setneg, Jakarta Pusat.

Tes tulis ini diikuti oleh 236 pendaftar calon pimpinan KPK dan 148 calon anggota Dewas KPK.

Tes tertulis dibagi dua sesi. Capim KPK akan mengikuti tes mulai pukul 07.30 hingga 11.00 WIB. Sementara tes tertulis bagi calon anggota Dewas KPK akan dimulai pada pukul 12.30 hingga 16.00 WIB.

HENDRIK YAPUTRA berkontribusi dalam artikel ini

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus