Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengatakan masih ada kelompok yang menyuarakan khilafah, radikalisme, dan teror di tengah pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka saat ini berkonsolidasi dan menyiapkan amaliyah-amalIyah di tengah pandemi ini," kata Deputi IV Bidang Pertahanan Negara Mayor Jenderal Rudianto saat Diskusi Publik Virtual, bertema "Menjaga Stabilitas Keamanan Nasional di Tengah Covid-19, yang digelar Majelis Nasional KAHMI, di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020.
Bahkan, kata dia, di media sosial masih banyak kelompok yang tidak terakomodir oleh pemerintah saat ini.
"Meskipun, Prabowo dan Presiden Jokowi sudah bersatu, namun di kalangan grassroot (akar rumput) masih kita rasakan adanya perpecahan," ujarnya.
Rudi mengatakan angka kriminalitas di Indonesia juga secara tidak langsung naik akibat program asimilasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
"Namun, BNPT, BNN dan aparat kepolisian bekerja ekstra keras dalam meredam kriminalitas yang terjadi saat ini," katanya.
Selain itu, ia menuturkan Kesulitan kehidupan masyarakat di tengah pandemi Covid ini juga dapat meningkatkan angka kriminalitas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini