Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok – Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Azis Andriansyah mengindikasikan penyerangan SMK Izzata – Arjuna adalah imbas dari kejadian tawuran yang terjadi sehari sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kebetulan sehari sebelumnya dari satu sekolah ini menyerang ke sekolah yang lain, ada indikasi ini ajang balas dendam,” kata Azis di lokasi kejadian, Rabu, 16 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Azis mengatakan kejadian tawuran pada Selasa, 15 Oktober lalu melibatkan SMK Izzata dengan SMK Kusuma Bangsa. Satu dari dua korban meninggal akibat luka bacok.
“Di daerah sini memang beberapa kali nih terjadi tawuran, ini (seperti) menjadi budaya anak anak sini untuk melaksanakan tawuran,” kata Azis.
Untuk itu, kata Azis, pihaknya akan melakukan penegakan hukum secepatnya. Mengingat sudah ada indikasi penyebab kejadian penyerangan sekolah tersebut. “Nama-nama pelaku belum ada, tapi indikasinya sudah kita ketahui saya akan melakukan penegakkan hukum secepatnya,” ujarnya.
Yayasan Nurussyamsi Depok tepatnya di gedung SMK Izzata – Arjuna sebelumnya diserang dan dirusak oleh orang tak dikenal pada Rabu, 16 Oktober 2019. Bagian Kesiswaan SMK Izzata – Arjuna, Gindo Suhadi mengatakan, akibat kejadian itu sebanyak tiga ruang kelas dan satu ruang guru porak poranda. “Mereka hanya melakukan pengerusakan saja, tidak ada barang barang yang diambil,” kata dia.
Gindo mengatakan, untuk sementara kegiatan belajar mengajar diliburkan pada hari ini, “Diliburkan dulu, sembari menunggu hasil penyidikan pihak kepolisian,” ujarnya.
Dari pantauan Tempo di lokasi, kaca-kaca jendela bangunan SMK Izzata - Arjuna porak poranda sampai bangku meja dan buku-buku berantakan. Halaman sekolah pun tak luput dari amuk massa. Lokasi kejadian pun telah dilingkari garis polisi.