Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meninjau Markas Batalyon Intai Amfibi Marinir TNI AL di Marunda, Jakarta Utara, Senin, 7 September 2015. Ryamizard tiba di markas Marinir sekitar pukul 08.30 WIB. Usai menerima pemaparan, Ryamizard diajak mengelilingi fasilitas markas yang memiliki luas 110 hektare tersebut.
Latihan manuver belasan tank amfibi milik Marinir membuka kunjungan Ryamizard. Tank BMP-3F dan LVT7-A1 ngebut menerjang jalan berbatu, rawa, dan gundukan tanah. Pohon setinggi tiga meter pun ditabrak hingga tumbang oleh tank LVT7-A1 milik Marinir.
Dentuman bahan peledak TNT memekakkan telinga. Puluhan prajurit Intai Amfibi Marinir menunjukkan aksi penyerbuan rawa. Rentetan tembakan dari senapan serbu Marinir terdengar bersahutan. Ryamizard pun tersenyum lebar melihat aksi prajurit Marinir.
Komandan Batalyon Taifib Marinir Letnan Kolonel Samson Sitohang mempersilakan Ryamizard menjajal dua senapan serbu MP-9 dan HK-416. Kedua senapan tersebut disiapkan di atas sebuah meja besi di bawah tenda. Sekitar 25 meter di depan meja tersebut terdapat sepuluh lempengan baja berbentuk seperti piring makan yang menjadi target sasaran.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu duduk belakang meja sembari meraih senapan MP-9. Senapan serbu yang mirip pistol itu dilengkapi alat bidik canggih menyerupai terorong kecil dan peredam suara pada moncongnya. Sambil menundukkan badan, Ryamizard membidik sasaran. Lima peluru dia muntahkan dari senapan buatan Swiss tersebut. Lima piring baja pun jatuh.
Giliran Ryamizard menjajal HK-416. Peluru kaliber 5,6 milimeter melesat keluar dari moncong senapan dan menjatuhkan sisa lima piring baja. Lantaran tak dilengkapi peredam suara, senapan HK-416 yang dijajal Ryamizard terdengar keras.
Ryamizard mengaku sejak pensiun jarang berlatih menembak. Menurut dia, kehebatan menembak yang ia tunjukkan merupakan sisa-sisa kemampuannya sebagai prajurit. "Saya 14 tahun menjadi prajurit lapangan. Kerjaannya ya begini, menembak dan latihan," kata Ryamizard sambil tersenyum.
Selanjutnya, Ryamizard melanjutkan kunjungannya ke Markas Komando Pasukan Katak TNI AL di Pondok Dayung, Jakarta Utara. Di sana Ryamizard melihat peralatan tempur milik pasukan katak, seperti berbagai jenis senapan serbu dan pistol, alat selam, hingga kapal selam khusus mini.
Menurut dia, kunjungan di dua lokasi tersebut bertujuan untuk mencari tahu kelengkapan dan kesiapan prajurit TNI. Ryamizard juga ingin mendengarkan kebutuhan prajurit TNI. "Saya ingin lihat mereka (TNI) butuh tambahan alutsista seperti apa saja," kata Ryamizard.
INDRA WIJAYA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini