Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Seorang siswi kelas X SMK di Bekasi Timur, Kota Bekasi, GL, 16 tahun, dianiaya oleh senior dan alumni sekolah. Motif penganiayaan, korban dituduh merusak "rumah tangga" satu dari tiga pelaku penganiayaan yang juga sesama siswi SMK Bekasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dibilang merusak rumah tangga, enggak mengerti maksudnya apa," ujar GL di rumahnya di Bekasi Utara pada Kamis, 22 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengeroyokan dilakukan pada Rabu, pekan lalu, tak jauh dari sekolah. Dalam rekaman video yang beredar, GL ditendang, dipukul wajahnya pakai sandal dan tangan kosong. Sampai sekarang dia masih trauma dan takut.
Orang tuanya, Ali Sadikin, telah membuat laporan polisi ke Polres Metro Bekasi Kota. Tiga orang menjadi terlapor, A, P, dan D. GL menyebut A merupakan seniornya, sedangkan D adalah alumni sekolah tersebut, adapun P masih satu "geng" tapi bukan pelajar di sana maupun alumni.
GL menduga tuduhan merebut lelaki orang alias pelakor bermula dari seorang laki-laki yang diduga merupakan kekasih D meminta nomor ponselnya melalui chatting di media sosial Facebook. GL tak tahu apakah D sudah menikah atau belum.
"Enggak saya kasih, tapi tiba-tiba dia marah, menuduh merusak rumah tangganya," ujar GL.
GL menuturkan, sebelum terjadi pengeroyokan D berkali-kali menghubunginya untuk mengajak berkelahi. Tapi, GL mengaku tak meladeninya. Hingga akhirnya pada Rabu pekan lalu, dia diajak oleh kawannya untuk ke warung kopi di dekat sekolah. Di sana sudah ada tiga orang pelaku.
GL lalu diajak menuju ke taman di tepi Kali Irigasi, Bekasi Jaya atau di sekitar polder Danita. Di sana GL diajak duel, namun menolak. GL lalu dikeroyok. Video yang direkam oleh pelaku secara bergantian kini menyebar di masyarakat dan viral.