Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Anggaran Pengeluaran Bengkak, Usia Pensiun di Inggris Diusulkan Naik Jadi 75 Tahun

Menyusul membengkaknya anggaran pengeluaran Inggris disektor jasa, seorang politikus Inggris mengusulkan agar usia pensiun naik menjadi 75 tahun

5 Oktober 2023 | 17.00 WIB

Elsie Proctor, 94 tahun, bermain dengan robot anjing bernama Biscuit saat berada di Templeman House Residential and Dementia Care Home di Bournemouth, Inggris, 5 April 2018. Robot Biscuit dibawa untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan para lansia dan untuk memancing kenangan dan percakapan dengan perawatan. REUTERS/Matthew Stock
Perbesar
Elsie Proctor, 94 tahun, bermain dengan robot anjing bernama Biscuit saat berada di Templeman House Residential and Dementia Care Home di Bournemouth, Inggris, 5 April 2018. Robot Biscuit dibawa untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan para lansia dan untuk memancing kenangan dan percakapan dengan perawatan. REUTERS/Matthew Stock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Tory yang juga mantan negosiator Brexit David Frost menyarankan agar usia pensiun di Inggris dinaikkan menjadi 75 tahun demi mengurangi anggaran pengeluaran publik. Di Inggris, usia pensiun dinaikkan sudah dua kali dalam lima tahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya fikir kebenarannya adalah usia pensiun harusnya dinaikkan cukup jauh untuk menyelesaikan masalah ini (pengeluaran pengeluaran publik). Bagi saya, hal ini merupakan cara terbaik keluar dari masalah ini untuk jangka menengah,” kata Frost, Senin, 2 Oktober 2023.

 

Inggris sejak 2010 dikuasai oleh Partai Konservatif. Walau ada sejumlah pemangkasan di awal, namun pengeluaran pemerintah tetap membengkak dalam beberapa tahun terakhir. Pengeluaran pemerintah bidang jasa, seperti perawatan kesehatan, tunjangan kesejahteraan dan pensiun, naik menjadi 784 miliar GBP (Rp14.819 triliun) pada 2022 – 2023. Pada tahun anggaran sebelumnya, pengeluaran bidang jasa sebesar 713.1 miliar GBP (Rp13.528 triliun).

 

Sementara itu, utang nasional Inggris mengalami kenaikan dari 75 persen dari total GDP pada 2010 menjadi 100.5 persen pada tahun ini. Frost mengatakan pengeluaran terbesar disektor kesehatan, pensiun dan manfaat lainnya. Untuk itu, jika pengeluaran di sektor-sektor tersebut tidak diatasi, maka masalah belum benar-benar diselesaikan.                    

 

“Orang-orang menjadi lebih kaya dari seharusnya dan saya fikir (batas usia pensiun) perlu dinaikkan ke 75 tahun. Itu cukup tinggi,” kata Frost.

Pada 1948 dan 2010, warga negara Inggris bisa pensiun pada usia 60 tahun untuk perempuan dan 65 tahun untuk laki-laki. Pada 2018, usia pensiun dinaikkan menjadi 65 tahun baik untuk laki-laki dan perempuan dan pada 2020, dinaikkan lagi menjadi 66 tahun. Usia pensiun di Inggris rencananya akan dinaikkan lagi pada 2028 menjadi 67 tahun dan 68 tahun pada 2046. Tanggal persis untuk menaikkan batas usia pensiun saat ini masih dievaluasi dan kemungkinan bisa saja dimajukan.

Sumber: RT.com

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus