Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

AS adalah Penyedia Bantuan Militer Terbesar di Dunia, Siapa Saja Penerimanya?

Amerika Serikat siap untuk memulai kembali pengiriman bom seberat 500 pon ke Israel , bantuan militer yang sempat terhenti pada awal tahun ini.

11 Juli 2024 | 16.16 WIB

Bantuan militer dikirim sebagai bagian dari bantuan keamanan Amerika Serikat ke Ukraina, diturunkan dari pesawat di Bandara Internasional Boryspil di luar Kyiv, Ukraina 11 Februari 2022. REUTERS/Serhiy Takhmazov
Perbesar
Bantuan militer dikirim sebagai bagian dari bantuan keamanan Amerika Serikat ke Ukraina, diturunkan dari pesawat di Bandara Internasional Boryspil di luar Kyiv, Ukraina 11 Februari 2022. REUTERS/Serhiy Takhmazov

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat siap untuk memulai kembali pengiriman bom seberat 500 pon ke Israel yang sempat terhenti pada awal tahun ini setelah penghentian sementara ekspor bom menyusul serangan brutal di kota Rafah, Gaza selatan, demikian ungkap sejumlah pejabat kepada sejumlah media pada Rabu, 10 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Pada awal Mei, Biden telah menghentikan pengiriman bom setelah Israel memerintahkan evakuasi Rafah pada tanggal 6 Mei dan militer Israel memulai operasi darat yang "ditargetkan" satu hari kemudian. Sejak saat itu, badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan sekitar satu juta warga Palestina - banyak di antaranya telah mengungsi berkali-kali dari wilayah lain di Gaza - terpaksa mengungsi dari Rafah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama operasi militer Israel di Gaza, AS tidak hanya mengizinkan penjualan senjata ke Israel. AS juga telah memberikan sejumlah besar bantuan militer lainnya - baik secara finansial maupun, diyakini, melalui operasi militer yang mendukung.

Pada April, Kongres AS menyetujui putaran besar bantuan militer untuk Israel dan Ukraina. Total $95 miliar termasuk $60 miliar (63 persen) untuk Ukraina, $26,4 miliar (28 persen) untuk Israel dan $8,1 miliar (9 persen) untuk wilayah Asia Pasifik terkait dengan kemungkinan ancaman dari Cina.

AS adalah penyedia bantuan militer terbesar di dunia. Negara mana yang paling banyak menerimanya?

Israel

Sejak berdirinya Israel pada 1948, negara ini telah menjadi penerima kumulatif bantuan luar negeri AS terbesar, menerima sekitar $300 miliar (disesuaikan dengan inflasi) dalam bentuk bantuan ekonomi dan militer.

Sekitar $220 miliar (74 persen) dari jumlah tersebut adalah dalam bentuk bantuan militer, sementara sisanya $80 miliar (26 persen) adalah bantuan ekonomi.

Sejak 2008, Israel telah menerima sebagian besar bantuan militer dengan bantuan ekonomi kurang dari 1 persen dari total bantuan AS untuk Israel.

Ukraina

Ukraina juga telah menerima sejumlah besar bantuan militer dari AS. Baru-baru ini, paket bantuan militer darurat senilai 300 juta dolar AS disetujui pada Maret untuk menggantikan persediaan militer yang menipis dalam perang yang terus berlanjut dengan Rusia.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina lebih dari dua tahun yang lalu, Kongres AS telah menyetujui lima paket bantuan untuk negara tersebut dengan total $175 miliar. Legislasi terbaru disahkan pada April 2024.

Mesir

AS juga telah memberikan bantuan militer kepada Mesir sejak perjanjian damai Mesir-Israel 1979 untuk membantu menopang kemampuan pertahanan Mesir dan melawan "terorisme". Mesir menerima bantuan militer AS senilai $1,3 miliar pada 2023.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, AS mulai menahan bantuan militer dari Mesir, dengan alasan catatan hak asasi manusia di negara itu. Pada September, AS menahan $85 juta dari total bantuan militer sebesar $320 juta yang telah disisihkan untuk Mesir. Senator AS Chris Murphy, dari Partai Demokrat, juga menyerukan agar lebih banyak lagi bantuan militer ditahan.

"Pemerintah dengan tepat memutuskan untuk menahan tahap pertama - $85 juta yang terkait dengan pembebasan tahanan politik - karena tidak diragukan lagi belum ada kemajuan yang cukup," kata Murphy. 

Meskipun Mesir telah membebaskan lebih dari 1.600 tahanan politik sejak awal 2022, ia mengatakan, "Selama waktu yang sama, mereka telah memenjarakan 5.000 orang lagi. Jadi untuk setiap tahanan politik yang dibebaskan Mesir, tiga orang lainnya dipenjara. Itu adalah satu langkah maju, dan tiga langkah mundur."

Taiwan dan Lebanon

Sebuah sumber yang dekat dengan pemerintahan Biden menyatakan bahwa bantuan militer senilai $85 juta yang ditarik dari Mesir akan dialihkan, dengan $55 juta diperuntukkan bagi Taiwan dan $30 juta untuk Lebanon.

Bulgaria

AS juga memberikan bantuan militer ke Bulgaria. Di bawah Perjanjian Kerja Sama Pertahanan AS-Bulgaria, sebuah kemitraan keamanan yang ditandatangani pada April 2006 yang memberikan militer AS akses untuk menggunakan fasilitas militer Bulgaria, AS telah memberikan lebih dari $238 juta kepada Bulgaria selama lima tahun terakhir untuk mendukung pelatihan militer, keamanan siber, dan peningkatan peralatan militer.

AL JAZEERA

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus