Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Riyadh - Koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang melakukan gempuran udara ke Yaman hampir sebulan dalam operasi "Badai Pasir" menyatakan mengakhiri misinya. Kebijakan tersebut terkait dengan kampanye melindungi warga sipil dan mencegah pemberontak Houthi melakukan operasi bersenjata.
Juru bicara koalisi, Brigadir Jenderal Ahmed al-Asiri, mengatakan, "Koalisi telah mencapai tujuannya dalam aksi militer di Yaman. Kami akan melakukan operasi baru untuk melindungi warga sipil dan memerangi kaum teroris," kata Asiri dalam keterangannya kepada media massa, Selasa, 21 April 2015.
Operasi baru yang dia sebut sebagai sebuah "Harapan Bru " itu akan dimulai pada pukul 22.00 GMT atau tengah malam waktu setempat.
Sebelumnya, pada Rabu pagi, 22 April 2015, waktu setempat, Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, berpidato di depan televisi dari Ryadh untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada pasukan koalisi karena telah memberikan dukungan kepada dirinya.
"Saya atas nama pribadi dan rakyat Yaman mengucapkan banyak terima kasih setulus-tulusnya dan memberikan penghargaan kepada bangsa Arab dan saudara kaum muslim, serta seluruh rekan koalisi atas dukungannya terhadap legitimasi pemerintahan kami," ucapnya.
Sementara itu, kantor berita Reuters melaporkan, beberapa jam setelah koalisi menyampaikan pengumumannya, para pemimpin senior Houthi mengatakan, penyelesaian secara politik untuk mengakhiri konflik di Yaman hampir tercapai.
Asiri pada kesempatan itu memuji Operasi Badai Pasir yang dilancarkan Saudi bersama sekutu Arab lainnya pada 26 Maret 2015 berlangsung sukses. Dia menyebut operasi baru yang segera dilancarkan itu sebagai sebuah kombinasi politik, diplomatik, dan aksi militer.
"Koalisi telah memenuhi permintaan pemerintah dan Presiden Yaman," katanya. "Bisa kami pastikanbahwa kaum Houthi sudah tak sanggup lagi mengancam rakyat Yaman atau negara-negara tetangga."
Namun demikian, Asiri tidak mengesampingkan kemungkinan melakukan serangan udara kembali guna menumpas Houthi dan melanjutkan blokade kapal laut di Yaman.
Amerika Serikat menyambut baik pengumuman pasukan koalisi pimpina Arab Saudi sebagaimana disampaikan dalam sebuah pernyataan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Alistair Baskey.
"Kami melanjutkan dukungan atas proses politik seperti disampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan memberikan bantuan kemanusiaan."
Menteri Pertahanan Arab Saudi sebelumnya mengatakan, seluruh senjata berat dan misil balistik milik Houthi telah dihancurkan. Mereka juga menerapkan pengawasan ketat terhadap wilayah udara Yaman, serta mengenyahkan ancaman terjadap Kerajaan dan negara-negara tetangga.
Koresponden Al Jazeera, Mohamed Vall, melaporkan dari Jiza -daerah perbatasan Saudi-Yaman bahwa ada tanda-tanda penyelesaian politik untuk mengakhiri konflik di Yaman.
"Para pejabat Iran optimis sebuah kesepakatan gencatan senjata akandiapai ditandai dengan kehadiran kapal-kapal perang AS di kawasan dan belangsungknya kontak para pejabat tinggi AS dan Kerjaan Saudi." Dia melanjutkan, "Iran, Arab Saudi, negara lainnya sepakat menyelesaikan konflik ini."
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini