Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai bagian dari upaya pengendalian virus Corona (COVID-19), pemerintah Filipina memutuskan untuk membatasi gerak warganya. Salah satunya dengan menutup tempat-tempat di mana publik biasa berkumpul seperti mall. Di Manila, mall akan ditutup selama sebulan karena upaya tersebut.
"Untuk mengendalikan penyebaran virus Corona, maka kita harus membatasi gerak warga. Kami mencoba membatasi gerak warga di kawasan ibu kota Manila," ujar General Manager Metropolitan Manila Development Authority, Jose Arturo Garcia, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 14 Maret 2020.
Tak hanya menutup mall, pemerintah Filipina juga akan memberlakukan jam malam. Tujuannya, agar warga tidak berkeliaran di luar yang berpotensi mempercepat penyebaran virus Corona. Adapun Jam malam resmi aktif pada Ahad esok untuk satu bulan ke depan.
Meski terdengar menyeramkan, pemerintah Filipina menyakinkan bahwa mereka yang tertangkap pada saat jam malam tidak akan dihukum berat. Pelanggar yang tertangkap saat jam malam hanya akan ditegur untuk segera kembali ke kediaman masing-masing.
Hingga berita ini ditulis, total sudah ada 64 kasus dan 6 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di Filipina. Satu korban terbaru diumumkan pada hari ini oleh Kementerian Kesehatan Filipina.
Korban tersebut meninggal pada hari Jumat kemarin. Berdasarkan catatan medis yang dikutip dari Reuters, yang bersangkutan meninggal karena komplikasi akibat virus Corona.
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini