Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kerusuhan Xenofobia Tewaskan Tujuh Orang di Afrika Selatan

Amerika Serikat telah mengecam serangan belum lama ini
tehadap orang asing yang tinggal di Afrika Selatan.

23 April 2015 | 05.25 WIB

Emmanuel Sithole, pria asal Mozambik diserang oleh sejumlah orang menggunakan pisau dan kunci inggris saat berada di kota Alexandra, Afrika Selatan. Penyerangan ini dilakukan karena maraknya anti-imigran di Afrika Selatan. dailymail.co.uk
Perbesar
Emmanuel Sithole, pria asal Mozambik diserang oleh sejumlah orang menggunakan pisau dan kunci inggris saat berada di kota Alexandra, Afrika Selatan. Penyerangan ini dilakukan karena maraknya anti-imigran di Afrika Selatan. dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat telah mengecam serangan belum lama ini tehadap orang asing yang tinggal di Afrika Selatan dan mendesak para pemimpin Afrika Selatan agar mengutuk kerusuhan xenofobia.

"Kami telah bergabung dengan pemerintah Afrika Selatan dan pemimpin masyarakat sipil dalam dengan keras keras mengutuk kerusuhan terhadap orang asing," kata wanita Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Marie Harf, kepada wartawan dalam taklimat harian pekan ini. 


 

Ia menyampaikan "keprihatinan yang mendalam" mengenai kehilangan nyawa manusia dan harta serta dampaknya pada keluarga dan masyarakat.

Tujuh orang telah tewas, tiga di antara mereka warga negara Afrika Selatan dan empat warga negara asing, sejak kerusuhan meletus pada 25 Maret, dan ratusan toko milik orang asing dibakar atau dijarah serta ribuan orang asing kehilangan tempat tinggal.

Xenofobia dilaporkan dipicu keluhan yang bertambah dari warga setempat bahwa orang asing telah memasuki negara mereka secara tidak sah, terlibat dalam perdagangan gelap, dan melakukan kejahatan.

Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, yang telah membentuk satuan tugas untuk menangani kerusuhan tersebut, berusaha menangani migrasi yang sesuai hukum dan hubungan baik antara warga lokal dan warga negara asing, kata juru bicaranya pada Senin (20/4).

"Kami telah menyeru semua pemimpin Afrika Selatan agar bersikap dan memberi penjelasan bagaimana mereka mengutuk segala jenis perasaan dan kerusuhan ini," kata Harf.

 

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saroh mutaya

Saroh mutaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus