Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Brussel - Dalam proses penggerebekan teroris di ibu kota Belgia, polisi Brussel telah meminta masyarakat untuk tidak mem-posting sesuatu yang berhubungan dengan operasi tersebut demi kelancaran operasi. Hal tersebut diumumkan setelah banyak orang mem-posting gambar tentara bersenjata berat dan kendaraan lapis baja tepat di jantung ibu kota yang dianggap dapat mengganggu jalannya operasi itu.
Alhasil, jagat media sosial, khususnya Twitter, menjadi ramai dengan tagar #BrusselsLockdown, yang menjadi trending topic. Namun ada yang unik. Tagar tersebut disertai gambar kucing dengan pose lucu. Tidak jelas apakah hal tersebut diinstruksikan oleh pihak keamanan atau tidak.
Ini salah satu kicauan yang memberikan petunjuk mengenai bagaimana tren ini segera berubah menjadi hiruk-pikuk tentang kucing. "Polisi Belgia meminta pengguna untuk posting gambar kucing lucu dengan tagar #BrusselsLockdown untuk menunjukkan beberapa cinta kepada teroris," tulis Jochem Maes (@hetjoch) dalam kicauannya di Twitter.
Sedangkan yang lain mengunggah foto kucing tengah menaiki kendaraan lapis baja dengan menuliskan caption: “Hovercats. BREAKING NEWS: Polisi Belgia menggunakan 200mph Hovercat baru selama operasi teroris”.
Ratusan pengguna media sosial tampaknya kepincut dengan ide kucing tersebut dan bergabung dalam hiruk-pikuk itu. Mereka mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di Brussel.
Jadi, bukannya menonton siaran tentang operasi tersebut, warga Brussel malah asyik dalam salah satu pertandingan besar mem-posting dan reposting gambar makhluk berbulu tersebut.
Ada nada lebih serius untuk beberapa posting-an. Meski begitu, tetap masih ada gambar kucing pada unggahan itu.
Operasi keamanan mencari teroris di Brussel merupakan bagian dari pencarian tersangka utama pelaku teror Paris pada Jumat, 13 November 2015, yang menewaskan 129 orang dan melukai ratusan lainnya. Seperti dilansir RT News, Senin, 23 November 2015, dalam operasi tersebut, polisi Belgia berhasil menangkap 16 orang yang diduga terkait dengan serangan yang menggemparkan dunia itu.
RT NEWS | YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini