Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Mahkamah Agung India Bebaskan 6 Pembunuh Rajiv Gandhi

Rajiv Gandhi berusia 46 tahun ketika dibunuh oleh seorang wanita pembom bunuh diri di negara bagian selatan Tamil Nadu, India, pada 1991

12 November 2022 | 07.00 WIB

Suasana Pemakaman eks Perdana Menteri India Rajiv Gandhi yang Dibunuh pada Mei 1991 (REUTERS)
Perbesar
Suasana Pemakaman eks Perdana Menteri India Rajiv Gandhi yang Dibunuh pada Mei 1991 (REUTERS)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung India pada Jumat memerintahkan pembebasan enam orang yang dihukum atas pembunuhan mantan perdana menteri Rajiv Gandhi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Al Arabiya, Gandhi berusia 46 tahun ketika dibunuh oleh seorang wanita pembom bunuh diri dalam rapat umum pemilihan di negara bagian selatan Tamil Nadu pada 1991.

Pembunuhan itu dilakukan oleh Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE), sebuah kelompok separatis bersenjata Sri Lanka.

Mahkamah Agung India mengatakan para terpidana dibebaskan karena berperilaku baik di penjara. Selain itu, para terpidana telah menjalani hukuman penjara selama lebih dari tiga dekade.

Enam - tiga di antaranya dijatuhi hukuman mati sebelum hukuman mereka diringankan pada 2014 - adalah yang terakhir masih di penjara karena pembunuhan itu.

Awal tahun ini, pengadilan memerintahkan pembebasan terpidana lain yang awalnya dijatuhi hukuman gantung, AG Perarivalan, dengan alasan perilaku baik.

Gandhi menjadi perdana menteri termuda India, setelah ibu dan pendahulunya Indira Gandhi, dibunuh oleh pengawalnya orang Sikh pada 1984.

Partai Kongres mendominasi politik India selama beberapa dekade dan janda Rajiv, Sonia, tetap menjadi tokoh paling kuat dalam organisasi tersebut. Sementara putra mereka, Rahul, dipandang sebagai lawan politik utama Perdana Menteri Narendra Modi saat ini.

Pembunuhan Rajiv Gandhi dilihat sebagai tanggapan atas langkahnya mengirim pasukan India ke Sri Lanka pada 1987 untuk melucuti senjata pemberontak Tamil. India kemudian menarik pasukannya setelah kehilangan lebih dari 1.000 tentara dalam pertempuran dengan pemberontak.

Pembebasan para terpidana telah menjadi subyek banyak perdebatan di India, dan Kongres mengutuk keputusan pengadilan sebagai "sama sekali tidak dapat diterima" dan "benar-benar salah."

“Sangat disayangkan bahwa Mahkamah Agung tidak bertindak sesuai dengan semangat India dalam masalah ini,” kata partai itu, men-tweet pernyataan anggota senior Jairam Ramesh.

Namun, India yang memiliki populasi Tamil yang signifikan, dan pemerintah negara bagian di Tamil Nadu telah berulang kali menyerukan agar para narapidana dibebaskan.

Awal tahun ini, kepala menteri Tamil Nadu saat ini MK Stalin mentweet foto dirinya memeluk Perarivalan di Chennai setelah pembebasannya.

Putra Gandhi selama bertahun-tahun berbicara tentang bagaimana dia dan saudara perempuannya, Priyanka, telah memaafkan para pembunuh ayah mereka.

“Kami sangat sedih dan terluka dan selama bertahun-tahun kami cukup marah,” kata surat kabar Indian Express mengutip Rahul pada 2018. Tetapi sejak itu, mereka telah memaafkan mereka, kata Rahul.

AL ARABIYA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus