Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Menteri Luar Negeri Israel Menuduh Palang Merah Tak Fokus

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengkritik International Committee of the Red Cross atau palang merah dengan menyebut fokus yang tidak seimbang.

3 November 2023 | 11.30 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Eli Cohen dan Sekretaris Kabinet Yossi Fuchs menghadiri rapat kabinet di kantor perdana menteri di Yerusalem, Senin, 17 Juli 2023. Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS
Perbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Eli Cohen dan Sekretaris Kabinet Yossi Fuchs menghadiri rapat kabinet di kantor perdana menteri di Yerusalem, Senin, 17 Juli 2023. Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengkritik International Committee of the Red Cross (ICRC) dengan menyebut fokus yang tidak seimbang. Kritikan itu disampaikan Cohen di tengah gempuran sengit militer Israel ke Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cohen juga mengecam ICRC karena dianggap gagal menyelamatkan sandera-sandera warga negara Israel, yang saat ini ditahan oleh kelompok Hamas. ICRC berkantor pusat di Jenewa, Swiss.

 

“ICRC tidak punya hak untuk tetap berdiri jika tidak bisa menembus para sandera yang saat ini ditahan oleh Hamas,” kata Cohen dalam sebuah pembicaraan dengan Direktur ICRC Miriana Spolijaric, Rabu, 1 November 2023, yang kemudian dipublikasi oleh Kementerian Luar Negeri Israel.

 

Tel Aviv sebelumnya menyebut ada sekitar 240 warga negara Israel yang ditahan oleh Hamas dalam penggerebekan pada 7 Oktober 2023. Sebagian besar dari mereka yang ditahan masih belum bisa ditemukan di wilayah Palestina, yang dalam beberapa pekan terakhir menjadi target serangan besar-besaran oleh militer Israel.

 

“ICRC harus bertindak tegas, dengan suara yang jelas dan mengerahkan seluruh upaya yang bisa dilakukan agar bisa menemui para sandera secepat mungkin. Perempuan, anak-anak dan mereka yang selamat dari Holocaust adalah di antara orang-orang yang disandera Hamas,” kata Cohen.

 

Cohen kecewa karena ICRC sudah memperlihatkan tindak-tanduk fokus yang tidak adil pada konflik Israel. Baginya, reputasi ICRC berada di ujung tanduk jika tidak bisa menembus atau tidak berhasil menemui para sandera yang ditahan Hamas.

 

Sebelumnya pada Kamis, 2 November 2023, ICRC membela diri dengan mengatakan pihaknya sedang berupaya (membebaskan sandera). Juru bicara ICRC Alyona Synenko mengatakan saat bom terus berjatuhan, rasanya mustahil untuk tim dari ICRC melakukan tugas-tugasnya.

 

“Kami telah menjadikan prioritas upaya mendapatkan akses dan menemui para sandera. Besarnya penderitaan yang mereka alami tak terbayangkan. Kami sudah terus-menerus menyerukan pada Hamas agar memberikan kami akses agar kami bisa memberikan obat-obatan ke keluarga para sandera,” kata Synenko .

 

Sumber: RT.com

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus