Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Negara-negara di Mediterania Minta Ada Langkah Nyata Atasi Krisis Iklim

Presiden Italia dan rekan-rekannya di lima negara Eropa menuntut langkah mendesak untuk mengatasi krisis iklim, menyusul gelombang panas yang menghanguskan, munculnya kebakaran hutan, hingga banjir.

4 Agustus 2023 | 05.30 WIB

Ratusan orang pada 12 November 2022 berunjuk rasa di Ibu Kota Lisabon memprotes krisis iklim. Mereka juga menuntut Menteri Ekonomi Portugal Antonio Costa e Silva untuk mengundurkan diri. Sumber: Reuters
Perbesar
Ratusan orang pada 12 November 2022 berunjuk rasa di Ibu Kota Lisabon memprotes krisis iklim. Mereka juga menuntut Menteri Ekonomi Portugal Antonio Costa e Silva untuk mengundurkan diri. Sumber: Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, ROMA – Presiden Italia dan rekan-rekannya di lima negara Eropa menuntut langkah mendesak dalam mengatasi krisis iklim, menyusul gelombang panas yang menghanguskan, munculnya kebakaran hutan, hingga banjir. Sekarang ini, muncul kekhawatiran musim panas yang ekstrem di Eropa selatan akan merugikan industri pariwisata dan juga panen – dua sektor andalan bagi ekonomi kawasan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Fenomena alam ekstrem menghancurkan ekosistem dan mengancam kehidupan kita sehari-hari, cara hidup kita," demikian pernyataan yang ditandatangani oleh Presiden Italia Sergio Mattarella dan rekan-rekannya di Yunani, Kroasia, Slovenia, Malta, dan Portugal.

 

Sebagian besar wilayah Mediterania dilanda gelombang panas yang hebat bulan lalu. Petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api mematikan di wilayah yang membentang dari Aljazair hingga Turki.

 

"Tidak ada lagi waktu untuk disia-siakan, tidak ada lagi waktu untuk berkompromi karena alasan politik atau ekonomi," kata Presiden Mattarella dalam pernyataan tersebut. Pernyataan tersebut menambahkan wilayah Mediterania sangat rentan terhadap risiko kekurangan air dan penggurunan.

 

Inisiatif ini didorong oleh panggilan telepon antara Mattarella dan Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou. Kemudian diperluas ke anggota lain dari Grup Arraiolos presiden non-eksekutif dari negara-negara anggota Uni Eropa. 

 

"Semua negara Mediterania harus berkoordinasi dan bereaksi, terlibat dalam upaya kolektif untuk menghentikan dan membalikkan dampak krisis iklim," tambah pernyataan itu.

 

Presiden di Italia berperan dalam menyelesaikan krisis politik dan cenderung berbicara secara luas tentang masalah sosial yang lebih luas, sambil menghindari posisi partisan. Pernyataan pada Kamis, 3 Agustus 2023, membunyikan alarm, tetapi tidak mengusulkan solusi konkret untuk mencoba menangani masalah tersebut.

Menurut dokumen pemerintah yang dilihat Reuters bulan lalu, Italia diharapkan perlu berinvestasi lebih banyak dan meningkatkan upaya untuk memenuhi target Uni Eropa 2030 untuk menurunkan emisi karbon. Pemerintah Italia tidak segera mengomentari pernyataan presiden tersebut.


REUTERS

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus