Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Serangan Bom di Thailand, Polisi Kesampingkan ISIS

Kelompok serpihan militan ISIS di Asia Tenggara, Katibah Nusantara, yang beranggotakan warga Malaysia dan Indonesia, disebut sedang melebarkan sayap.

20 Januari 2016 | 16.50 WIB

Lobang besar di pinggir jalan menjadi bukti kerasnya ledakan bom di distrik Sai Buri, Pattani, Thailand, 19 Oktober 2015. Sebuah bom meledak di pinggir jalan menewaskan dua tentara paramiliter dan melukai lima orang lainnya. REUTERS/Surapan Boonthanom
Perbesar
Lobang besar di pinggir jalan menjadi bukti kerasnya ledakan bom di distrik Sai Buri, Pattani, Thailand, 19 Oktober 2015. Sebuah bom meledak di pinggir jalan menewaskan dua tentara paramiliter dan melukai lima orang lainnya. REUTERS/Surapan Boonthanom

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bangkok - Dua serangan bom terjadi di Thailand, menewaskan satu orang wanita dan delapan lainnya terluka. Insiden tersebut terjadi pada Senin malam, di sebuah restoran sekaligus tempat karaoke di daerah Thepa, Songkhla, Thailand selatan.

Kepala Polisi Songkhla Mayor Jenderal Polisi Krisakorn Palitanyawong mengatakan, kejadian terjadi pada 11.30 malam waktu setempat dan wanita yang meninggal dunia dikenal sebagai Wipawadee Roypuang, 28 tahun, dari daerah Na chuak.

"Bom kedua digunakan sebagai perangkap samar, meledak 15 menit kemudian. Kami telah mengidentifikasi dua anggota gerakan pembebasan Thai Selatan yang aktif di Khokpo dan empat daerah di Songkhla sebagai pihak yang bertanggung jawab," kata Palitanyawong.

Palitanyawong menambahkan semua korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Songkla adalah karyawan dan pelanggan restoran itu, empat orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Pasca insiden tersebut, polisi memperketat tindakan pencegahan, terutama di 32 pintu masuk ke Hatyai, kota yang populer di kalangan rakyat Malaysia dan Singapura.

Palitanyawong dalam kesempatan tersebut juga menyangkal tuduhan yang mengatakan bahwa insiden tersebut berhubungan dengan serangan teror di Jakarta, yang dikaitkan dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Pada saat ini, belum ada pengaruh atau hubungan ideologi ISIS di daerah selatan. Meskipun peluang untuk hal itu terjadi sangat kecil, tetapi masih bisa terjadi," kata Palitanyawong, seperti yang dilansir New Straits Times, Selasa, 19 Januari 2016.

Laporan media baru-baru ini mengatakan kelompok serpihan militan ISIS di Asia Tenggara bernama Katibah Nusantara, yang beranggotakan warga Malaysia dan Indonesia, sedang melebarkan sayap serta merekrut anggota baru. Katibah Nusantara terpercaya bertanggung jawab atas serangan di Jakarta baru-baru ini yang menewaskan delapan orang.

Namun hingga sat ini, belum ada laporan yang menyatakan bahwa kelompok pembebasan Thai Selatan, Mara Patani, menjalin hubungan dengan kelompok militan ISIS.

Bangkok dan Mara Patani bernegosiasi untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade di selatan Thailand, yang hingga kini telah mengorbankan ribuan nyawa.

NEW STRAITS TIMES | BERNAMA | YON DEMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Grace gandhi

Grace gandhi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus