Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Aceh, perangnya hanya mainan, matinya yang sungguhan. Orang-orang Aceh terbiasa meng-ucapkan itu dengan nada getir. Sinisme ini muncul lantaran orang Aceh selama beberapa dekade belakangan ini hidup dalam lilitan kekerasan. ”Perang-perangan” telah berlangsung selama tiga dekade dengan ribuan korban jiwa ”sungguhan”. Harapan datang timbul-tenggelam. Dan ketika konflik telah berbilang tahun, harapan untuk mengakhiri perang nyaris sirna.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo