Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim putri Jakarta Pertamina Fastron memastikan satu tempat di final four kompetisi bola voli Proliga 2023 setelah mengalahkan tuan rumah Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dengan skor 3-2 (25-23, 18-25, 23-25, 25-18, 15-12) pada pertandingan terakhir seri pertama putaran kedua di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik pada Ahad malam, 5 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca Juga: Hasil Proliga 2023: Kalahkan Kudus Sukun, Putra Jakarta BNI 46 Buka Peluang Lolos ke Final Four
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan kemenangan ini, Jakarta Pertamina Fastron kokoh di puncak klasemen sementara dengan 18 poin, hasil dari enam kali menang dan sekali kalah. Sedangkan Gresik Petrokimia menempati di peringkat keempat dengan 8 poin dari tiga kali menang dan empat kali kalah.
Selain memastikan lolos ke babak empat besar, Jakarta Pertamina Fastron juga sukses membalas kekalahan dari Gresik Petrokimia pada putaran pertama di Bandung.
"Hari ini Petro bermain lebih baik dibanding pertemuan di Bandung. Mereka jarang membuat kesalahan sehingga membuat anak-anak malah terbebani," kata pelatih Jakarta Pertamina Fastron, Eko Waluyo, usai pertandingan.
Gresik Petrokimia yang mendapat dukungan dari sekitar seribuan suporternya tampil lebih percaya diri dan solid dibanding saat mereka dihajar juara bertahan Bandung bjb Tandamata pada laga sehari sebelumnya.
Setelah kalah pada set pembuka, Hany Budiarti dan kawan-kawan bangkit membalikkan ketertinggalan dengan merebut set kedua dan ketiga. Namun, penampilan mereka menurun pada set keempat sehingga Jakarta Fastron bisa menyamakan skor.
Laga set kelima berlangsung sengit dan kedua tim saling bergantian menyerang hingga posisi 5-5. Laga menjadi "panas" ketika kubu Jakarta Pertamina Fastron melancarkan protes kepada wasit atas keputusan bola keluar yang mereka anggap keliru dan memberi poin kepada tuan rumah.
Protes itu ditanggapi wasit dan setelah berkonsultasi dengan hakim garis, wasit menganulir keputusannya dan memberi poin kepada Jakarta Pertamina Fastron.
Giliran Gresik Petrokimia kembali memprotes keputusan itu, namun wasit bergeming. Situasi ini mempengaruhi konsentrasi para pemain tuan rumah karena selanjutnya mereka tertinggal 6-8 dan gagal mengejar hingga kalah 12-15.
"Bagaimana wasit bisa mengambil keputusan seperti itu, padahal dia yang paling dekat melihat bola itu menyentuh tangan pemain Fastron atau tidak. Ini kok malah berkonsultasi sama hakim garis yang posisinya jauh dan tidak melihat," kata pelatih Gresik Petrokimia, Ayub Hidayat.
Menurut Ayub, keputusan wasit itu tidak saja merugikan timnya, tetapi juga mempengaruhi mental dan konsentrasi para pemainnya. “Laga sedang ketat-ketatnya, diganggu oleh keputusan wasit,” ia menambahkan.
Ayub mengakui timnya gagal memenuhi target meraih kemenangan pada dua laga di kandang sendiri. "Kami tetap optimistis bisa masuk empat besar, masih ada sisa tiga laga," ujar Ayub.