Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bojonegoro-Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan ada sejumlah program prorakyat di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dibagikan kepada tim Prabowo - Sandiaga.
Menurut AHY program itu dipilih dan dipilah lalu diteruskan kepada tim sukses Prabowo-Sandi sebagai bahan debat capres berikutnya. “Paling tidak untuk bahan baku debat pemilihan presiden,” ujar AHY saat berada di Bojonegoro, Rabu, 23 Januari 2019.
Baca: SBY Tak Hadir di Debat Capres, Demokrat: Sudah Ada AHY
Menurut AHY ada 14 program unggulan Partai Demokrat untuk rakyat. Program itu diterapkan saat SBY memimpin selama 10 tahun. Program itu dirasakan penting, di antaranya bagi masyarakat kategori kurang mampu dan miskin.
Ada juga soal upah buruh, lapangan kerja, stop impor pangan, pengelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang lebih profesional, serta kebebasan berbicara. ”Program itu baik (jika) diakomodir oleh pasangan Prabowo - Sandi,” ujarnya.
Soal bentuk dukungan kepada Prabowo, tutur AHY, dalam setiap kunjungannya ke daerah-daerah pasti selalu berhubungan dengan urusan partai dan pemilu presiden. Misalnya Partai Demokrat melaksanakan apa yang disebut doubletrack atau strategi atur ganda yang dilakukan secara paralel.
Simak: AHY: Demokrat Target Dapat 15 Persen Suara di Pemilu 2019
Pertama, kata AHY, untuk memenangkan Partai Demokrat. Ini jelas karena partai perlu anggota parlemen yang kuat dan kencang untuk masa mendatang. Kedua, pihaknya berupaya memenangkan dan mensukseskan pasangan Prabowo - Sandi. ”Kita tentu memberi masukan pemerintahan 5 tahun ke depan untuk Prabowo - Sandi,” ujar dia.
Menurut AHY Partai Demokrat juga punya survei internal yang memotret secara utuh dan lebih obyektif. Tentu dalam konstituen partai yang heterogen dan banyak. Dan mereka tidak bisa semuanya punya preverensi yang sama. “Jadi tidak ada masalah itu,” ucap AHY.
SUJATMIKO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini