Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Analisis Pakar Politik soal Mahfud Md Mundur jadi Menteri, Bebas Kritik Pemerintah hingga Beri Sindiran Halus

Mahfud Md. telah meminta bertemu dengan Presiden Jokowi untuk menyampaikan permohonan mundurnya.

31 Januari 2024 | 07.17 WIB

Menteri Koordinator Bidang politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyampaikan sambutan saat menghadiri Ibadah Syukuran Awal Tahun di Grha Oikumene, Jakarta, Jumat, 5 Januari 2024. Mahfud MD menghadiri Ibadah Syukuran Awal Tahun yang digelar oleh Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI). TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyampaikan sambutan saat menghadiri Ibadah Syukuran Awal Tahun di Grha Oikumene, Jakarta, Jumat, 5 Januari 2024. Mahfud MD menghadiri Ibadah Syukuran Awal Tahun yang digelar oleh Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI). TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan calon wakil presiden Mahfud Md. mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam menuai penilaian dan spekulasi dari pengamat politik. Mereka menilai Mahfud akan hilang beban untuk mengkritisi pemerintah jika mundur hingga dinilai memberi teladan bagi menteri yang aktif berkampanye untuk salah satu pasangan yang mengikuti Pilpres 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mahfud telah meminta bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk pamit dan tidak lagi ngantor di Jalan Medan Merdeka Barat itu.  Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengaku telah bertemu Mahfud pada Senin malam, 29 Januari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pak Menko mohon menghadap Bapak Presiden,” kata Pratikno melalui pesan singkat pada Selasa, 30 Januari 2024. 

Berikut ini analisis dari pengamat politik atas sikap Mahfud yang ingin mundur dari Kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi Jilid II. 

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai mundurnya Mahfud Md.sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan akan menghilangkan beban untuk mengkritisi pemerintah. Ketika Mahfud masih menjadi menteri, menurut dia, pasti ada sungkan kepada Presiden Jokowi sebagai pimpinannya.

“Kalau masih Menko sama saja membuka aib sendiri. Ada beban untuk menyerang dan berargumen selama masih jadi menteri. Tetap sungkan, ewuh pakewuh. Tapi kalau sudah mundur tidak terbebani membuka semua problem data penting akan buka, semua itu bagus,” kata Pangi saat dihubungi, pada Selasa, 30 Januari 2024. 

Selain itu, Pangi menyebut mundurnya Mahfud bisa menjadi sindiran bagi sesama menteri yang aktif berkampanye untuk calon presiden dan calon wakil presiden lain, terutama di kubu Prabowo-Gibran. Diketahui, menteri yang mendukung kubu pasangan 02 itu ada Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia. 

“Pembelajaran keteladanan menjaga moral, etika, agar tidak terjadi abuse of power menteri Pak Jokowi yang ada indikasi menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan keluarga Jokowi atau kepentingan Paslon 02 (Prabowo-Gibran), politik elektoral semata,” kata Pangi.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memandang positif rencana pengunduran diri Mahfud Md dari jabatannya sebagai Menkopolhukam. Menurut dia, Mahfud memberikan contoh bahwa pejabat publik yang maju pilpres sebaiknya mundur untuk hindari abuse of power dan conflict of interest.

Tak berhenti di situ, Adi menilai dengan adanya pengunduran diri Mahfud ini, pejabat publik lain yang ikutan cawe-cawe urusan pilpres sebaiknya mundur juga atau minimal cuti kampanye Pemilu 2024. "Itu jauh elegan dan terhormat," ujar Adi saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Senin, 29 Januari 2024.

Selain itu, Adi berujar mundurnya Mahfud bisa menimbulkan kesan ketidakpercayaan Mahfud kepada netralitas presiden yang memihak pasangan Prabowo-Gibran. "Kalau betul Mahfud mundur, suasana tak nyaman internal menteri makin menebal karena beda urusan politik," kata Adi.

Megawati restui Mahfud Md Mundur

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Mahfud Md telah bertemu dengan Ketua Umum partainya Megawati Soekarnoputri. Hasto menyebut selain membahas agenda kampanye, keduanya membahas rencana Mahfud mundur dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 

Megawati, kata Hasto, telah merestui Mahfud untuk mundur. “Sudah lama diberikan restu,” kata Hasto saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 30 Januari 2024. 

Selain itu, Hasto membenarkan kalau Mahfud juga telah bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin malam. Menurut dia, pertemuan itu untuk koordinasi sesama menteri dan kepanjangan tangan dari Presiden Jokowi. 

“Pertemuan itu hal yang bisa dilakukan. Pertemuan itu tentu kami tindaklanjuti bersama-sama dengan Prof. Mahfud,” kata Hasto.

HAN REVANDA PUTRA

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus