Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada debat capres putaran ketiga, Ganjar Pranowo mengkritisi pembelian alutsista bekas kepada Prabowo Subianto yang sata ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak hanya ganjar, Anies Baswedan juga menanyakan terkait utang luar negeri Indonesia yang digunakan untuk membeli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Mengenai pembelian alutsista, Prabowo menjelaskan bahwa hal terpenting adalah usia pakai alat perang itu kurang lebih 25-30 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pesawat terbang, kapal perang, dan sebagainya, jadi bukan soal bekas dan tidak bekas, tetapi usia pakai,” kata Prabowo dalam debat capres yang disiarkan langsung akun YouTube Tempodotco, pada 7 Januari 2024.
Anies menyentil soal orang dalam atau ordal di Kemenhan. "Tapi dalam kenyataannya pak, ketika Bapak di Kementerian Pertahanan, banyak orang dalam,” ucap Anies kepada Prabowo.
Anies memberi contoh keterlibatan PT Teknologi Militer Indonesia dalam proyek pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Kementerian Pertahanan. Selain itu, Anies juga mengklaim Prabowo menggunakan orang dalam saat mengerjakan proyek lumbung pangan atau food estate di Kementerian Pertahanan.
Pengadaaan Alutsista Mencapai Triliun
Pertanyaan alutsista ditanyakan Ganjar dan Anies mengingat Prabowo selaku Menteri Pertahanan (Menhan). Saat Prabowo menjabat sebagai Menhan, pernah terungkap kebocoran pengadaan alutsista yang dianggap mirip dengan bisnis militer masa Orde Baru dengan harga mencapai triliun.
Direktur Imparsial, Al Araf mengungkapkan, selama pemerintahan Jokowi, beberapa purnawirawan TNI ditempatkan sebagai pengurus Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP) milik Kemenhan. Lembaga nirlaba ini kemudian membangun anak perusahaan, yaitu PT Teknologi Militer dan PT Agro Industri Nasional (PT Agrinas).
Berdasarkan Koran Tempo, PT Teknologi Militer mencuri perhatian publik lantaran adanya rencana Kemenhan yang membeli alutsista senilai US$124 miliar atau setara dengan Rp1.760 triliun. Biaya tersebut akan dihabiskan dalam tiga tahun atau hingga 2024. Rencana alokasi anggaran tersebut tertuang dalam draf Rancangan Peraturan Presiden tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan TNI Tahun 2020-2024.
Besarnya biaya pengadaan tersebut pun bocor ke publik. Mengingat bahwa perusahaan tersebut sarat konflik kepentingan, menurut Direktur Imparsial, Al Araf. Empat komisaris PT Teknologi Militer merupakan pengurus Partai Gerindra yang diketuai Prabowo. Al Araf mengungkapkan kondisi tersebut serupa dengan model pengadaan alutsista pada masa Orde Baru.
Juru bicara Menteri Pertanahan, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah Kemenhan telah menandatangani kontrak pengadaan alutsista dengan PT Teknologi Militer. Menurut ia, perusahaan ini hanya menjadi konsultan yang membantu mencari alutsista terbaik dan mendorong alih teknologi. Namun, Dahnil tidak menepis penunjukan beberapa kolega Prabowo di Gerindra sebagai pengurus perusahaan tersebut.
Mengenai kebocoran tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mengaku heran. Ia memastikan, anggaran Alutsista yang nilainya mencapai Rp1.760 triliun tidak pernah diketahui oleh lembaga yang dipimpinnya. Padahal, itu merupakan bagian dari rahasia negara. “Itu membingungkan saya,” ujar Suharso dalam rapat kerja Komisi XI DPR, pada 9 Juni 2021.
Lalu, pada awal 2024, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat belanja modal Kemenhan sepanjang 2023 mengalami kenaikan dari 2022.
“Tahun sebelumnya Rp52,1 triliun, tahun ini Rp70,9 triliun, jadi naiknya 36 persen,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Realisasi APBN 2023 di Jakarta Pusat pada 2 Januari 2024.
Sri Mulyani menjelaskan, anggaran sebanyak Rp70,9 triliun digunakan untuk berbagai modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarana prasarana pertahanan, seperti kapal perang, kapal angkatan laut, kendaraan tempur, pesawat udara, rudal, dan kapal selam.
RACHEL FARAHDIBA R | MOH. KHORY ALFARIZI | AMELIA RAHIMA SARI | ANDI ADAM FATURAHMAN | RR ARIYANI | FAJAR PEBRIANTO