Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPR Pius Lustrilanang berjanji pihaknya akan memberikan rekomendasi kasus obat bius maut Kalbe-Siloam secepatnya. "Dalam dua pekan ke depan, harapannya, kami sudah beri rekomendasi," katanya saat dihubungi, Minggu, 22 Maret 2015.
Pius yakin permasalahan obat bius itu tidak akan terlalu lama dibahas anggota DPR. Hal itu karena semua data sudah ada di tangan anggota Dewan. "Kami tinggal melakukan rapat maraton," ujarnya.
Kasus obat bius maut terjadi lantaran dua pasien Rumah Sakit Siloam Tangerang meninggal pada Jumat, 13 Februari 2015, setelah diberi obat bius produksi Kalbe Farma. Keduanya meninggal setelah disuntik obat bius Buvanest Spinal. Belakangan diketahui bahwa obat itu bukan Buvanest, melainkan obat dengan kandungan asam traneksamat.
Ketua Komisi Kesehatan DPR Yusuf Macan Effendi mengaku sudah mendapat laporan investigasi dari Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan. Namun hal itu belum dibahas secara resmi di Komisi Kesehatan karena Dewan tengah reses dan para anggotanya sedang berada di daerah pemilihannya masing-masing.
Hari ini, Senin, 23 Maret 2015, Menteri Kesehatan dijadwalkan memberikan keterangan pers tentang hasil investigasi kasus itul di Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan.
MITRA TARIGAN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini