Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO,CO, Jakarta-Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menceritakan tentang karakter partainya yang tidak kaku. Bukti karakter ini ialah PKS pernah berkoalisi dengan beragam partai di Indonesia, termasuk Partai Damai Sejahtera yang merupakan partai berasas Kristen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kita pernah diajak berkoalisi oleh seluruh partai politik di Indonesia, bahkan Partai Damai Sejahtera sekalipun," kata Hidayat saat memberikan arahan di penutupan Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu, 16 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hidayat bercerita, PKS berkoalisi dengan PDS saat mengusung Lukas Enembe. Menurut catatan Tempo, PKS dan PDS berkoalisi di Pilgub Papua 2006 mengusung Lukas Enembe dan Ahmad Arobi Aituaraw.
"Kita waktu itu pernah hanya berdua PDS dan PKS mengusung calon gubernur dan wakil gubernur Papua, Pak Lukas Enembe, sebelum periode yang sekarang," ujar Hidayat.
Dia mengatakan, PKS adalah partai yang dihadirkan untuk merealisasikan cita-cita kemerdekaan dan merujuk pada ketentuan hukum yang berlaku. Sarana yang dipergunakan PKS adalah segala sesuatu yang sesuai norma hukum di Indonesia dan kemaslahatan umum.
Dengan demikian, Hidayat mengingatkan bahwa PKS harus selalu siap bekerja sama dengan pihak mana pun.
"PKS ini harus terus berada dalam posisi di mana dia punya kesiapan sekaligus kesanggupan untuk merealisasikan ajakan berkoalisi untuk membangun bangsa dan negara," kata Wakil Ketua MPR ini.
BUDIARTI UTAMI PUTRI