Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ini Alasan Jokowi Batasi Usulan Proyek Strategis Nasional Baru

Jokowi meminta para menteri tidak sembarangan dalam mengusulkan Proyek Strategis Nasional baru.

3 Mei 2017 | 19.08 WIB

Presiden Joko Widodo mengamati kendaran yang digunakan pegiat literasi Burger Pustaka Wahyudi, di halaman Istana Negara, Jakarta, 2 Mei 2017. Jokowi mengapresiasi para pegiat literasi yang berusaha menarik minat baca masyarakat dengan berbagai upaya. ANTA
Perbesar
Presiden Joko Widodo mengamati kendaran yang digunakan pegiat literasi Burger Pustaka Wahyudi, di halaman Istana Negara, Jakarta, 2 Mei 2017. Jokowi mengapresiasi para pegiat literasi yang berusaha menarik minat baca masyarakat dengan berbagai upaya. ANTA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi menghimbau para menterinya untuk tidak sembarang dalam mengusulkan atau merencanakan Proyek Strategis Nasional baru. Malah, menurut ia, PSN baru belum perlu ada agar setiap kementerian dan lembaga negara bisa fokus ke PSN yang belum usai.

"Menurut saya, kalkulasinya, waktu kita sangat pendek. Jadi, saya kira (PSN) yang baru tidak usah dimunculkan lagi," ujar Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi Proyek Startegis Nasional di Istana Kepresidenan, Rabu, 3 Mei 2017.

Baca: Jumlah Proyek Strategis Nasional Bertambah Jadi 244

Jokowi melanjutkan bahwa sejauh ini ada 225 PSN yang tengah digarap dan mewakili 14 sektor infrastruktur. Dari 225 PSN, sebanyak 20 proyek sudah usai.

Sementara itu, PSN yang baru memasuki tahap konstruksi adalah 94 proyek diikuti dengan 13 proyek yang berada di tahapan transaksi. Adapun 83 proyek masih dalam tahap perencanaan.

"Saya mendapat laporan bahwa ada 7 persen proyek (dari 225) yang diusulkan untuk dikeluarkan," ujar Jokowi.

Baca: Ini Daftar 20 Proyek Strategis Nasional yang Telah Rampung

Jokowi berkata, PSN yang belum usai harus dipantau terus perkembangannya. Ia tidak ingin PSN tersebut sampai luput dari pemantauan dan berujung tak usai dikerjakan. Kalau sampai tak usai, kata ia, hal itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"PSN harus betul-betul terintegrasi dengan pengembangan sektor unggulan yang sedang dikembangkan oleh daerah. Terakhir, kami harus terus mendorong keterlibatan swasta atau badan usaha untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur kita," ujar Jokowi.

ISTMAN MP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eko Ari Wibowo

Eko Ari Wibowo

Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret. Bergabung dengan Tempo sejak 2005. Kini menulis tentang isu politik, kesra dan pendidikan. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus