Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi menghimbau para menterinya untuk tidak sembarang dalam mengusulkan atau merencanakan Proyek Strategis Nasional baru. Malah, menurut ia, PSN baru belum perlu ada agar setiap kementerian dan lembaga negara bisa fokus ke PSN yang belum usai.
"Menurut saya, kalkulasinya, waktu kita sangat pendek. Jadi, saya kira (PSN) yang baru tidak usah dimunculkan lagi," ujar Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi Proyek Startegis Nasional di Istana Kepresidenan, Rabu, 3 Mei 2017.
Baca: Jumlah Proyek Strategis Nasional Bertambah Jadi 244
Jokowi melanjutkan bahwa sejauh ini ada 225 PSN yang tengah digarap dan mewakili 14 sektor infrastruktur. Dari 225 PSN, sebanyak 20 proyek sudah usai.
Sementara itu, PSN yang baru memasuki tahap konstruksi adalah 94 proyek diikuti dengan 13 proyek yang berada di tahapan transaksi. Adapun 83 proyek masih dalam tahap perencanaan.
"Saya mendapat laporan bahwa ada 7 persen proyek (dari 225) yang diusulkan untuk dikeluarkan," ujar Jokowi.
Baca: Ini Daftar 20 Proyek Strategis Nasional yang Telah Rampung
Jokowi berkata, PSN yang belum usai harus dipantau terus perkembangannya. Ia tidak ingin PSN tersebut sampai luput dari pemantauan dan berujung tak usai dikerjakan. Kalau sampai tak usai, kata ia, hal itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"PSN harus betul-betul terintegrasi dengan pengembangan sektor unggulan yang sedang dikembangkan oleh daerah. Terakhir, kami harus terus mendorong keterlibatan swasta atau badan usaha untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur kita," ujar Jokowi.
ISTMAN MP
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini