Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Kata Pengamat soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Pengamat Politik Ujang Komarudin tidak melihat pernyataan Prabowo terkait Bung Karno milik satu partai sebagai sindiran terhadap PDIP.

11 Mei 2024 | 18.09 WIB

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menanggapi pernyataan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, soal ada pihak yang suka mengklaim sosok Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno sebagai milik satu partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ujang tidakp melihat hal tersebut sebagai sindiran terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. “Saya tidak tau apakah Prabowo menyinggir PDIP atau tidak, apakah mengarah pada PDIP atau tidak, karena tidak secara spesifik Pak Prabowo mengatakan itu,” kata dia ketika dihubungi, Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sisi lain, Ujang justru melihat pernyataan Prabowo sebagai sesuatu yang positif. “Mungkin Pak Prabowo sangat kagum kepada sosok Soekarno yang ketokohannya itu lintas partai, lintas rakyat, dan lintas bangsa,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah soal pernyataan tersebut bisa memperuncing hubungan Prabowo dengan PDIP atau Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri, Ujang menyebut hal itu kembali pada pilihan Prabowo. “Ya itu soal pilihan Prabowo dalam konteks berkomunikasi dengan PDIP maupun dengan Megawati,” kata dia.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelumnya mengatakan dirinya merasa bakal mendapat dukungan dari Bung Karno, jika masih hidup. Prabowo mengklaim punya keyakinan itu karena sama-sama memperjuangkan hal yang sama dengan Bung Karno.

“Feeling saya, beliau (Soekarno) juga dukung saya juga. Iya kan? Yang saya perjuangkan apa yang beliau cita-citakan, Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri,” kata Prabowo saat menghadiri acara Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta pada Kamis malam, 9 Mei 2024.

Prabowo kemudian menyinggung pihak yang suka mengklaim sosok Bung Karno sebagai milik satu partai. “Walaupun ada yang ngaku-ngaku, kan selalu bahwa seolah Bung Karno milik satu partai. Tidak, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia,” ucap Menteri Pertahanan Kabinet Presiden Jokowi itu.

Menanggapi ucapan Prabowo tersebut, PDIP berterima kasih kepada Prabowo yang mengatakan bahwa Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Pernyataan tersebut sangat tepat.

“Saya kira sudah tepat Pak Prabowo menyatakan Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia karena memang sejatinya Bung Karno adalah Bapak Bangsa Indonesia,” ujar Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah yang juga merupakan politikus PDIP, Jumat.

Basarah berpendapat, pernyataan Prabowo tersebut membuktikan keberhasilan perjuangan politik PDIP selama ini untuk mengembalikan status dan peran serta nama baik Bung Karno ke tempat yang seharusnya. “Di masa Orde Baru dulu Bung Karno tidak mendapatkan pengakuan dan perlakuan seperti yang Pak Prabowo tegaskan sekarang, karena pada masa itu Bung Karno diperlakukan tidak sebagaimana mestinya sebagai seorang pejuang kemerdekaan, proklamator bangsa, penggali Pancasila dan Presiden Pertama Republik Indonesia,” kata Basarah.

Menurut Basarah, PDIP tidak pernah memasukan Bung Karno hanya menjadi milik satu golongan, satu kelompok, apalagi milik satu partai saja. Sejatinya, Bung Karno bukan hanya milik bangsa Indonesia tetapi juga milik dunia karena berbagai jasa yang telah dilakukan. Salah satunya menjadi insiprasi kemerdekaan negara-negara lain melalui Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung.

SULTAN ABDURRAHMAN | KUKUH S. WIBOWO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus