Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Abdullah Makhmud Hendropriyono mendatangi kantor Kedutaan Besar Singapura di Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, hari ini. Hendropriyono hendak menyampaikan belasungawa atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew.
Hendropriyono tiba di kantor Kedutaan Besar Singapura sekitar pukul 14.00 menaiki mobil Audi A8 warna hitam. Pensiunan jenderal bintang empat itu langsung diterima Duta Besar Singapura Anil Kumar Mayar.
"Saya merasa kehilangan atas meninggalnya Pak Lee," kata Hendropriyono, Senin, 23 Maret 2015.
Menurut Hendropriyono, bukan cuma warga Singapura yang kehilangan sosok Lee Kuan Yew. Tak sedikit warga Indonesia yang sedih atas meninggalnya bapak pendiri Singapura itu. Musababnya, kepribadian Lee menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia.
"Beliau cerdas, tegas, dan pemberani. Beliau dedikasikan hidup untuk kepentingan bangsanya," ujarnya. "Salah satu yang paling diingat nasihat Lee kepada bangsa ASEAN adalah agar negara-negara ASEAN berkembang menjadi negara maju."
Lee Kuan Yew, Perdana Menteri Republik Singapura pertama, meninggal pada Senin, 23 Maret 2015, pukul 03.18 waktu setempat. Lee meninggal pada usia 91 tahun setelah dirawat sejak 5 Februari karena menderita pneumonia. Dalam pernyataan tertulisnya, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, putra Lee, mengatakan Singapura sangat berduka atas kepergian bapak bangsa tersebut.
INDRA WIJAYA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini