Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Leo Batubara Dijadikan Nama Ruang di Gedung Dewan Pers

Dewan Pers kehilangan dengan meninggalnya Leo Batubara.

1 September 2018 | 11.36 WIB

Upacara penghormatan dan pelepasan mendiang tokoh pers Leo Batubara di Gedung Dewan Pers, Sabtu, 1 September 2018. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ
material-symbols:fullscreenPerbesar
Upacara penghormatan dan pelepasan mendiang tokoh pers Leo Batubara di Gedung Dewan Pers, Sabtu, 1 September 2018. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Leo Batubara dijadikan nama ruang pertemuan di Gedung Dewan Pers, Jakarta. Ini dilakukan sebagai penghormatan atas pengabdian mendiang Leo Batubara kepada perjuangan kebebasan pers semasa hidupnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami persembahan untuk kepergian Leo Batubara, kami dedikasikan nama Leo Batubara untuk sebuah nama ruangan rapat penting Dewan Pers, dengan nama Ruang Kebebasan Pers Leo Batubara," ujar Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Jauhar saat melepas jenazah Leo Batubara di Gedung Dewan Pers, Sabtu, 1 September 2018.

Ahmad menyebutkan di ruangan itu sudah ada ribuan pengaduan dan sangketa pers, serta tempat pergerakan kemerdekaan pers dibahas. Ruangan tersebut berada di lantai tujuh gedung Dewan Pers.

Menurut Ahmad banyak waktu yang telah dihabiskan Leo Batubaru di Gedung Dewan Pers untuk mengabdikan dirinya dalam perjuangan pers. Hampir setiap hari, bahkan hingga larut malam Leo Batubara di gedung Dewan Pers.

Menurut Ahmad, Dewan Pers dan seluruh insan pers merasakan kehilangan dengan wafatnya Leo. Di Dewan Pers, Leo selain senior juga dianggap seperti orang tua yang memberikan teladan. "Kami, Dewan Pers, merasakan kehilangan," ujarnya.

Mantan Ketua Dewan Pers, Atmakusumah Astraatmadja, mengatakan Leo merupakan pejuang kebebasan pers Indonesia. Pengabdian tersebut tetap Leo tekuni hingga akhir masa hidup. "Leo menunjukkan dirinya memang pejuang pers, hingga akhir hidupnya masih mengamati situasi dan mengawal kebebasan pers," ujarnya.

 

Leo yang pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Pers pada 2007-2010 wafat pada Rabu sore, 29 Agustus 2018, di RSPAD Gatot Subroto. Dia terpeleset di Gedung Dewan Pers yang menyebabkan kepalanya terbentur dan terluka. Leo langsung dibawa ke IGD Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat namun nyawanya tidak tertolong.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus