Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mulai Dari Mesjid Tua

Pondok medern gontor yang berasal dari mesjid tua di bangun oleh kh ahmad sahal, kh zainuddin fanani dan kh imam zarkashi di ponorogo. bahasa pengantar sehari-hari adalah bahasa arab dan inggris. (pdk)

11 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH mesjid tua, itulah modal pertama Pondok Moderen Gontor, setengah abad yang silam. Dibangun oleh KH Ahmad Sahal, KH Zainuddin Fanani dan KH Imam Zarkashi, tiga bersaudara yang oleh para sahabat disebutkan juga Trimurti. Modernisasi pendidikan Islam menjadi niat utama dalam mendirikan pondok pesantren tersebut. KH Ahmad Sahal yang 50 tahun yang lalu pulang dari pertemuan pendidikan Islam di Mekkah melihat betapa pentingnya bagi para murid untuk mempelajari pengetahuan umum, terutama bahasa Ingeris, supaya pikiran mereka terbuka. Sannpai sekarang niat itu tetap dipertahankan dan menjadi ciri utama bagi pondok yang berdiri di Ponorogo tersebut. Bahasa Indonesia hanya dipergunakan selama enam bulan oleh murid baru. Selanjutnya mereka lurus bercakap-cakap dalam bahasa Arab dan Inggeris. Siapa yang melanggar rambutnya dicukur atau dihukum membuat karangan. Empat orang dari Kairo dan seorang dari Manchester sengaja didatangkan untuk mengawasi kedua bahasa itu. Jenjang pendidikan di sini mulai dari sekolah guru enam tahun (Kulliatul Mualimin Al Islamiyah), sampai perguruan tinggi, meliputi Ushuluddin dan fakultas ilmu pendidikan. Tercatat 1600 siswa yang menuntut ilmu di sana dengan tenaga pengajar sebanyak 110 orang. 20% dari Siswa datang dari Jakarta, Antara 1960 sampai I977 tercatat 1385 orang yang lulus dari pesantren ini. Sedang sebelumnya tak tercatat rapi. Disiplin dijaga ketat. Para siswa yang berdiam di asrama jam empat pagi sudah harus bangun dan sembahyang Subuh berjemaah. Budi pekerti dibina dengan berbagai ketentuan. Tak boleh jajan ni luar pondok. Menonton film tak boleh. Jangan menghina orang lain, tak boleh berkelahi dan mengganggu orang kampung. Sampai saat ini kabarnya 70 siswa dipulangkan karena melanggar berbagai larangan tersebut. Selain ribuan alumni yang diluluskannya, Pondok Gontor tambah makmur. Di perkampungan pendidikan Islam itu kini sudah berdiri Mesjid ~Jami' yang megah. Berlantai 2 dengan luas bangunan seluruhnya 2500 mÿFD. ~Hargan~ya Rp 150 juta. Untuk itu ada sumbangan Rp 55 juta dari Presiden Suharto yang datang meresmikannya tanggal 2 Maret yang lalu. Ada pula sumbangan Rp 11,6 juta dari Raja Feisal, Saudi Arabia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus