Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden kelima Megawati Soekarnoputri mengaku heran keakrabannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kerap diributkan. Sehingga, dalam sambutan penutup orasi ilmiahnya, Mega pun turut menyebut nama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Akhirnya dalam kesempatan berharga ini saya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran tadi Pak Nadiem Makarim, lalu Mas Bowo,” kata Mega dalam acara pengukuhan sebagai Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik Universitas Pertahanan, Jumat, 11 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mega melanjutkan, “Nanti saya ngomong Mas Bowo langsung mulai, ‘Woooh’. Aneh deh Mas, bener deh saya sampai mikir iki medsos sebenarnya menguntungkan atau tidak yo.”
Di tengah pidatonya, Mega mengaku dirinya pusing karena warganet meributkan dirinya yang memanggil Prabowo sebagai sahabat. “Walah viralnya. Lho memangnya kepada musuh? Lah, apa iya ya kayak gitu ya? Hayo, gimana tolong saya dijawab. Kan, tentu saja kalian sahabat, teman-teman saya,” ujarnya.
Hari ini, Mega dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik Unhan. Pemberian gelar oleh Unhan ini diklaim tak terlepas dari kepemimpinan Megawati sebagai presiden kelima Indonesia dalam menghadapi krisis multidimensi di era pemerintahannya, seperti konflik Ambon, konflik Poso, pemulihan pariwisata pasca bom Bali, dan penanganan permasalahan TKI di Malaysia.