Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi mengklaim diantara ketiga pasangan calon lainnya di Pilgub Jabar 2018, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi atau Duo DM adalah yang paling sering bertemu dengan masyarakat Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal itu yang membuat Dedi yakin kalau kubunya bisa memenangkan kontestasi Pilgub Jawa Barat 2018. "Saya sudah berjalan hampir di 1.200 desa yang saya temui selama lima tahun. Mungkin di antara para kandidat saya lah yang paling banyak ketemu sama masyarakat," kata Dedi seusai mengikuti acara debat kandidat ketiga Pilgub Jabar, di Grand Ballroom Sudirman Convention Center, Kota Bandung pada Jumat, 22 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, kata Dedi, berdasarkan hasil sigi beberapa lembaga survei terkait elektabilitas paslon Pilgub Jawa Barat, duet Duo DM cukup sering mengungguli lawan-lawannya, termasuk pesaing kuatnya, yakni pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Bupati Purwakarta nonaktif itu merinci kemungkinan besar kubunya bisa menang telak di sebagian besar wilayah di Jawa Barat. Di antaranya yakni, di Subang, Karawang, Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Depok, dan Kabupaten Bogor.
"Saya optimis menang di Kabupaten Bogor, karena tingkat kunjungan saya sangat masif dan tinggi sejak lama. Kemudian di Kota Bogor saya menargetkan draw," kata Dedi.
Berdasarkan sigi beberapa lembaga survei, paslon nomor 4 memang kerap kali kalah dari pasangan Ridwan-Uu di wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cimahi dan Kabupaten Sumedang. Namun menurut Dedi, mendekati waktu pencoblosan, elektabilitas kubunya terus mengalami peningkatan hingga bisa mengalahkan pasangan Ridwan-Uu Ruzhanul. "Kemudian di daerah Cianjur saya juga optimis menang. Bahkan di Bandung, Bandung barat, Kota Bandung saya optimis menang malah," ujarnya.
Meski begitu, Dedi mengatakan enggan sesumbar dan menganggap enteng elektabilitas lawan-lawannya. Di setiap daerah, kata dia, pertarungan diprediksi akan berlangsung sengit. "Semua daerah berat kalau kitanya tidak kerja keras," ujarnya.