Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perlintasan matahari tepat di atas Ka’bah pada Kamis, 28 Mei 2015, pukul 16.18 menjadi saat yang tepat untuk menyempurnakan arah kiblat. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaludin mengatakan saat matahari bergerak ke utara dan berada di atas Mekah menjadi waktu yang tepat melihat posisi Mekah.
Thomas menuturkan penentuan arah kiblat seperti ini bisa dilakukan siapa pun secara sederhana tapi tetap berbasis astronomi. “Caranya, dengan melihat bayangan saat matahari tepat di atas Mekah. Dia menjelaskan, selain 28 Mei 2015, waktu yang perlintasan yang tepat diperkirakan pada 16 Juli 2015 pukul 16.27 WIB.
Tempo mencoba menentukan arah kiblat di atap gedung. Cara menentukan arah kiblat adalah menancapkan tonggak tegak lurus di atas tanah. Bayangan tonggak yang terlihat itulah arah kiblat. Jangan lupa letakkan kompas di atas permukaan tanah untuk mengukur derajat kiblat. Dari percobaan itu, arah kiblat Indonesia untuk waktu Indonesia barat berada di 291 derajat dari arah utara.
Menurut Thomas, penetapan arah kiblat ini tak harus tepat, plus-minus dua hari dan plus-minus lima menit dari waktu yang disebutkan masih cukup akurat untuk menentukan arah kiblat. “Di wilayah yang siangnya tidak bersamaan dengan Mekah, cara yang sama bisa ditentukan dengan tanggal berbeda, yaitu sekitar 29 November dan 14 Januari,” ucap Thomas.
Secara astronomi, fenomena matahari melintasi persis di atas Ka'bah terjadi akibat gerakan semu tahunan matahari yang hanya terjadi di daerah dengan lintang antara 23,5 derajat lintang utara dan 23,5 derajat lintang selatan.
Dalam rentang ini, matahari menyinari daerah yang memiliki lintang antara 23,5 derajat LU dan 23,5 derajat LS. Matahari melintasi Ka'bah terjadi ketika matahari mencapai titik paling utara dan kembali terjadi ketika matahari menuju ekuator langit dari titik paling utara tersebut.
Posisi matahari tepat di atas Ka'bah terjadi bila deklinasi sang surya sama dengan lintang Ka'bah atau Mekah. Saat itu matahari berkulminasi di atas Ka'bah. Arah terjadinya bayang matahari terhadap suatu benda merupakan arah kiblat di berbagai wilayah di bumi.
ISTIQOMATUL | AISHA SHAIDRA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini