Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Studi: Terungkap, Kotoran Manusia Bisa Dijadikan Emas!

Tim peneliti mendeteksi beberapa konsentrasi platinum perak dan emas yang cukup besar dari feses manusia.

26 Maret 2015 | 05.39 WIB

Ilustrasi emas batangan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Perbesar
Ilustrasi emas batangan. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Virginia - Manusia bisa menambang feses mereka untuk dijadikan emas. Itulah yang sedang dipikirkan para peneliti dari United States Geological Survey (USGS). Mereka mencari cara membuat logam padat seperti emas dan perak dari limbah padat manusia.

Ketika berada di pabrik pengolahan air limbah, feses dipisahkan dari air dan diubah menjadi biosolid. Sekitar 3,5 juta ton biosolid di Amerika Serikat kemudian dibuang ke tempat sampah atau dibakar, sementara setengahnya digunakan sebagai pupuk. 

Kathleen Smith, pakar geologi USGS, berpikir manusia bisa saja membuat sesuatu yang lebih dari biosolid tersebut. Menurut dia, biosolid ini penuh akan partikel-partikel kecil logam. 

Dia menyebut dua alasan kenapa logam dari feses laik diubah menjadi logam padat. "Biosolid bisa dibersihkan dan dapat diubah menjadi logam berharga," tulisnya dalam jurnal American Chemical Society, Rabu, 25 Maret 2015. 

Bahan kimia bernama lindi, yang biasa digunakan penambang untuk membersihkan logam mulia dari limbah, dapat digunakan untuk membersihkan biosolid. Smith dan rekan-rekan penelitiannya pun menguji coba bahan kimia ini untuk meneliti sampel limbah padat manusia dari kota-kota kecil di Pegunungan Rocky, Amerika, serta di beberapa daerah di pedesaan dan perkotaan di sekitarnya.

Menggunakan mikroskop pemindai elektron, tim mendeteksi beberapa konsentrasi platinum perak dan emas yang cukup besar dari feses manusia. "Emas yang kami temukan berada pada tingkat deposit mineral minimal," ujarnya. Dengan kata lain, ucap dia, emas juga akan potensi ditemukan di bebatuan Pegunungan Rocky. 

Tak hanya emas yang ditambah dan dijual, ujar Smith, limbah padat manusia juga mengandung unsur-unsur seperti vanadium dan tembaga yang dapat digunakan dalam perangkat ponsel dan komputer. Meski nilai ekonomis dari pertambangan feses masih belum jelas, beberapa proyeksi limbah padat ini menjanjikan. 

Awal tahun ini, kelompok peneliti lain menerbitkan makalah di jurnal Environmental Science & Technology telah memperkirakan berapa nilai dari feses 1 juta orang manusia. Nilainya sekitar US$ 13 juta atau sekitar Rp 170,3 miliar per tahun.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus